Temu Wicara Visi Sejahtera
  • Post by humas on 19 April 2013
blog-image

Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Mojokerto di tahun ini kembali menggelar Temu Wicara Penyebarluasan Informasi Pembangunan Melalui Media Tatap Muka dan Mobile. Temu Wicara dibuka oleh Walikota Mojokerto Abdul Gani Soehartono di Astoria Convention Hall, Kamis (18/4).
 
“Ini merupakan tahun ketiga temu Wicara, dalam rangka mewujudkan visi sejahtera di kota Mojokerto. Sementara tahun sebelumnya yaitu dalam rangka visi sehat dan cerdas. Temu Wicara ini akan diadakan sebanyak 4 kali dengan peserta sebanyak 100 orang dari LPM, RT/RW, pelaku usaha, dan dari Kelurahan,” kata Ruby Hartoyo Kepala Bagian Humas dan Protokol.
 
Walikota menyambut baik kegiatan ini, untuk menyampaikan informasi tentang pembangunan di kota Mojokerto. “Selama menjabat sebagai Walikota, saya selalu berdialog dengan masyarakat. Ini bertujuan untuk membangun keterbukaan. Masyarakat juga bisa mengkoreksi, dan menyampaikan pendapat dan uneg-unegnya,” katanya.
 
“Visi pemkot Mojokerto untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral harus jadi kenyataan. Pendidikan kini semakin maju, kota Mojokerto juga akan membangun SMKN 2 di wilayah Pulorejo,” ungkapnya.
 
Sehubungan dengan visi sejahtera Walikota mengatakan saat ini banyak usaha retail seperti mini market dan sebagainya. “Saat ini zaman komputerisasi dan semua bersaing. Selisih harga barangpun diperhitungkan oleh konsumen, terutama ibu-ibu yang lebih memilih harga lebih murah tapi kualitas tetap baik,” katanya.
 
Pasar Kliwon yang dulu ramai namun kini nyaris tak terdegar gaungnya pun menjadi sorotan Pemkot Mojokerto, dan di akhir jabatannya ini Walikota mengatakan akan membangun lewat Diskoperindag Kota Mojokerto.
 
Sementara itu, hadir dalam pembukaan ini Wawali Mas’ud Yunus yang juga bertindak sebagai narasumber, Sekdakot, Kepala SKPD se kota Mojokerto. Sedangkan materi juga diisi Direktur BPR Syariah Kota Mojokerto Khoirudin.
 
Wawali menyampaikan dalam visi sejahtera tidak terlepas dari program-program seperti dari Dinkes, Dinsos, Diskoperindag dan Bagian Kesra . Untuk merealisasikan visi Pemkot Mojokerto tersebut, perlu peran serta dari masyarakat untuk kepentingan bersama. Kebijakan sejahtera termasuk didalamnya bagaimana memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani terdiri dari sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.
 
Sedangkan rohani termasuk didalamnya yaitu bagaimana masyarakat bisa hidup aman, tentram, damai, dan bisa melaksanakan aktifitas keagamaan. Jika ini bisa terpenuhi maka masyarakat bisa dikatakan sejahtera.
 
Menurut Wawali, Visi mensejahterakan rakyatnya tidak lepas dari program kesehatan, karena sehat merupakan dasar agar bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari. Program pemerintah diantaranya yaitu program PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat), pemerintah hanya fasilitator, masyarakat adalah pelakunya. “Dibentuknya kader motivator kesehatan yaitu terdiri dari kader jumantik, lansia. Kader jumantik atau PSN tidak hanya sekedar melihat jentik tapi harus tanggap terhadap jenis penyakit lain. Saat ini pemkot Mojokerto sedang menggarap koperasi, UKM dan IKM,” paparnya.  (Rr - Humas)