blog-image

Bantuan bagi korban bencana alam putting beliung di Kota Mojokerto diserahkan hari ini, Selasa, (29/1), oleh Wakil Walikota Mojokerto, H. Mas'ud Yunus.  Bencana alam puting beliung yang terjadi pada tanggal 20 Nopember 2012 dan tanggal 9 Desember 2012, menimpa warga di wilayah Kelurahan Gunung Gedangan, Meri, Kedundung, Booto, Prajuritkulon dan Kelurahan Pulorejo. Kejadian ini telah menimbulkan kerusakan di sejumlah rumah warga dan satu lembaga TPQ Hidayatullah. Satu orang meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Adanya keterlambatan pemberian bantuan kepada warga ini, menurut Wawali dikarenakan suatu mekasime pencairan dana yang ada. Namun demikian diharapkan agar bantuan yang bersumber dari APBD Kota Mojokerto tahun 2012 ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah daerah terhadap warga yang tertimpa musibah.

Sampai saat ini Pemkot belum terbentuk Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD), namun untuk mengantisipasi terjadinya bencana, anggaran telah melekat pada Bakesbanglinmas setempat. "Rencana kedepan Pemkot Mojokerto akan membentu BPBD karena sesuai dengan amanat undang-undang," tegas wawali usai penyerahan secara simbolis.

Sebelumnya disampaikan oleh Ir. Sriyono, mantan kepala Bakesbangpol dan Linmas selaku sekretaris Satlak Bencana Alam Kota Mojokerto, bahwa bantuan berupa uang tunai kali ini diserahkan secara simbolis di dua tempat. Untuk Kecamatan Magersari, bertempat di Kelurahan Gunung Gedangan dan untuk  untuk wilayah kecamatan Prajuritkulon diserahkan di Kecamatan Prajuritkulon dengan dihadiri Kapolresta dan Dandim 0815,  camat dan lurah.

Jumlah warga yang tertimpa musibah sebanyak 139 warga dan 1 lembaga TPQ Hidayatulah kemudian 1 orang korban meninggal dunia. Untuk kerusakan kategori berat diberikan bantuan sebesar masing-masing sebesar Rp 1 juta, kerusakan sedang sebesar Rp .500 ribu dan kerusakan ringan sebesar Rp. 200 ribu khusus TPQ Hidayatullah sebesar Rp. 5 juta.

Untuk Kecamatan Magersari bantuan diberikan kepada 111  warga yaitu kategori rusak ringan sebanyak 100 rumah, rusak sedang sebanyak 2 rumah dan rusak berat sebanyak 9 rumah. Sedangkan Kecamatan Prajuritkulon diberikan kepada 28 warga yaitu rumah kategori rusak ringan sebanyak 22 rumah, rusak berat sebanyak 6 rumah.

Menyinggung masalah rawan bencana, Sriyono menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG Surabaya, musim hujan disertai angin diperkirakan berlangsung sampai bulan April 2013. Oleh karena diharapkan kepada semua pihak untuk ikut antisipasi terhadap terjadinya bencana alam dengan kesiagaan terhadap daerah rawan bencana dan penyebab bencana.

Pencegahan dini bisa dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat serta Mitigasi Bencana yaitu dengan mengantisipasi dampak bencana. Sementara situasi yang rawan bencana di Kota Mojokerto adalah Bantaran sungai Brantas, yang rawan banjir dan tanah longsor. Kemudian untuk wilayah Kelurahan Meri, Gunung Gedangan, Kranggan, Jagalan dan Miji rawan genangan air.  Kelurahan Wates dan Kedundung rawan limbah pabrik. Sedangkan kerawanan terhadap angin puting beliung ada di semua wilayah kelurahan. (An - Palapa, Riv - Humas)