- Post by humas on 07 December 2012
Dinas Sosial Kota Mojokerto menggelar acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Gedung Ramelan, Kamis (6/12). Peringatan ini diisi dengan penampilan siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB), dalam bentuk tari, dan menyanyikan lagu. Hadir dan membuka kegiatan ini Sekdakot, Kepala SKPD, Camat, Lurah, Wakil Ketua TP. PKK, para penyandang cacat, dan para guru pendamping siswa SLB.
Kepala Dinas Sosial Drs. Sutomo, M.Si mengatakan tujuan acara ini disamping untuk memperingati hari Disabilitas Internasional / Hari Internasional Penyandang Cacat, juga agar mendapat pengakuan eksistensi para penca/disabilitas. “Ini juga ditujukan untuk mendapatkan pengakuan komitmen seluruh bangsa untuk membangun kepedulian bagi perwujudan kemandirian, kesetaraan dan kesejahteraan penyandang cacat,” katanya.
Pemkot Mojokerto melalui Dinas Sosial juga telah melakukan berbagai upaya pembinaan, dan pelatihan seperti menjahit, dan bordir. “Bantuan juga telah diberikan oleh Dinas Sosial kepada para penyandang cacat,” katanya.
Hari Disabilitas Internasional / Hari Internasional Penyandang Cacat ( HIPENCA ) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember ditetapkan melalui resolusi Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nomor 47/3 tahun 1992. Peringatan HDI ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih utuh, untuk mendorong adanya pemikiran kritis dan tindakan yang nyata, yang berpihak terhadap permasalahan dan hak-hak penyandang disabilitas (orang dengan kecacatan).
Tema peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2012 ini adalah “Menghilang Hambatan Guna Mewujudkan Masyarakat Inklusif dan Aksesibel Untuk Semua”. Dengan ini diharapkan adanya kerjasama yang sinergis antara masyarakat dengan penyandang disabilitas itu sendiri dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat yang adil makmur berdasarkan UUD 1945.
Sekdakot dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan dan kepercayaan penuh kepada penyandang disabilitas untuk ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berkaitan dengan program kecacatan di semua sektor. “Tentunya yang tidak kalah penting adalah dukungan dari pemerintah untuk ikut berperan aktif melalui perencanaan program kegiatan yang berpihak pada kesempatan penyandang disabilitas untuk meningkatkan peranan mereka dalam mencapai penghidupan yang layak,” ungkapnya.
Dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, lanjutnya, diharapkan adanya peningkatan kesadaran semua pihak terhadap permasalahan penyandang disabilitas sebagai usaha perjuangkan cita-cita mereka untuk memperoleh kesempatan dan kesamaan dalam mencapai kesejahteraan sosial seutuhnya. (Rr - Humas)