blog-image

Upaya Dinas Kesehatan Kota Mojokerto untuk menekan angka penderita difteri, terus digencarkan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi penanganan penyakit difteri yang dibuka oleh Walikota Mojokerto Abdul Gani Soehartono di Pendopo Graha Praja Wijaya, Selasa (30/10). Hadir dalam kegiatan ini, Sekdakot, anggota Forpimda, Kepala Dinas Kesehatan, dan diikuti Kepala SKPD, Camat dan Lurah se kota Mojokerto.

Dalam sambutannya, Walikota mengatakan jajaran kesehatan, pemerintah dan swasta harus memberikan penyuluhan dan informasi yang jelas kepada masyarakat serta melaksanakan sub PIN difteri dengan penuh tanggung jawab.

Menurutnya, agar pelaksanaan sub PIN difteri ini bisa sukses, maka dibutuhkan peran semua pimpinan SKPD. “Mengingat bahaya penularan difteri yang cepat, maka semua Kepala Satker harus berpartisipasi aktif,” katanya.

Selain itu, PKK juga ikut melakukan validasi data sasaran Sub  PIN dan melaporkan segera setelah selesai pelaksanaan untuk sasaran yang belum diimunisisasi. “Mari kita bebaskan kota Mojokerto dari wabah difteri,” tandas Walikota.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu W, dalam materi sosialisasi Sub PIN Difteri diantaranya mengatakan, di kota Mojokerto, kegiatan Sub PIN Difteri akan dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 24 Nopember 2012. Pergerakan sasaran imunisasi yaitu dari usia dua bulan hingga 15 tahun di pos PIN yang ada di seluruh wilayah kota Mojokerto.

Adapun tanda tanda penyakit difteri, diantaranya sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan menggigil. Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. (Rr - Humas)