blog-image

Memadukan unsur budaya dan teknologi untuk menghasilkan sebuah karya indah, merupakan wujud kontribusi nyata kami dalam melestarikan warisan leluhur kita dalam menghadapi era persaingan global.

Alun-alun adalah salah satu unsur penting sebuah kot. Dilatarbelakangi dari pengamatan langsung mengenai kondisi alun-alun Kota Mojokerto sebagai salah satu unsur penting sebuah kota, dirasa masih belum sesuai dengan fungsi alun-alun itu sendiri sebagai pusat kegiatan masyarakat. Di samping itu, banyaknya pedagang kaki lima yang tidak teratur di dalam area alun-alun, vegetasi yang kurang dan tidak terawat, area parkir yang tidak mampu menampung kendaraan, serta banyaknya kendaraan yang masuk ke bagian dalam alun-alun juga merupakan permasalahan klasik yang belum tertangani.

Diketuai oleh Rela Karlina Jalil, Program Kreatifitas Mahasiswa yang mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DIKTI pada bidang Karsa Cipta (PKM-KC) ini, berjudul “Rancangan Tata Ruang dan Taman Alun-alun Kota Mojokerto”. Disamping itu anggota lain yang ikut tergabung yaitu Nur Marisa Dewi, Millati Amalia, Summa Tahta Lia dan Dwi Ariyani kesemuanya adalah mahasiswa ITS.

Dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang ada, kami mengangkat sebuah konsep Majapahit sebagai ide awal perancangan ruang dan taman yang kami buat. Tema ini dimunculkan untuk menujukkan identitas Kota Mojokerto sebagai pusat Kerajaan Majapahit. Secara spesial, corak sejarah ditampilkan pada warna khas Majapahit  yaitu warna Gulo Klopo, bentuk bangunan yang mayoritas terbuat dari terakota, plasa tradisional yang berisi mainan-mainan tradisional, zona pertunjukkan untuk melestarikan kesenian khas Jawa dan Majapahit serta miniatur candi-candi bersejarah yang ada di Kota Mojokerto serta sarana bermain dan edukasi lainnya.

Luaran dari rancangan ini adalah berupa maket dan video 3D sehingga siapapun bisa melihat gambaran alun-alun kota Mojokerto dan menjelajihanya lewat video 3D yang nantinya kita share di dunia maya. Disamping itu, maket yang kita rancang dipadukan dengan inovasi baru yaitu membuat lighting dan sound berupa lagu-lagu khas Jawa dan Kerajaan yang nantinya akan di putar di alun-alun Mojokerto. Sehingga maket yang kita buat benar-benar mewakili kondisi asli alun-alun Kota Mojokerto sesuai konsep yang kita angkat.

Kami juga sangat berharap Alun-alun Kota Mojokerto juga dapat dijadikan salah satu jujukan pariwisata berupa taman di pusat kota. Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruang bebas interaksi untuk semua kalangan umur, sehingga diharapkan dapat juga dijadikan media mengolah emosional sehingga inilah yang membedakan tingkat emosionalitas masyarakat di Kota yang tidak terdapat unsur taman yang banyak di bandinngkan dengan Kota yang memiliki banyak taman yang layak dan berfungsi dengan baik.

Untuk menyempurnakan hasil rancangan, kami telah berdiskusi dengan Bapak Rudi Ismail,S.Sos, M.Si selaku kepala bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto. Beliau cukup mengapresiasi karya kelompok ini, “ Kalo sudah selesai, rancangan ini akan saya perlihatkan ke Walikota, semoga rancangan ini bisa dipakai atau dijadikan inspirasi untuk rencana perombakan dan pembangungan alun-alun Kota Mojokerto 2013 mendatang “. Begitu juga apresiasi yang kelompok ini dapat dari Drs. Eko Edy Susanto, M.Si selaku budayawan di Kota Mojokerto, “ Sudah cukup mewakili unsur budaya mojopahit, hanya saja perlu di tambah lagi ciri khas Majapahit seperti warna gulo klopo yaitu merah putih dan unsure terakota.”

Sangat besar harapan kami agar karya kami ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu unsur penting dalam perubahan ruang dan taman Alun-alun Kota Mojokerto. Di samping itu, konsep yang kami angkat dimana mengangkat nilai budaya di suatu daerah dalam sebuah alun-alun dapat dijadikan inspirasi untuk daerah lain dalam membangun alun-alun yang identik dengan ikon kotanya.