blog-image

Untuk mengoptimalkan layanan administrasi kependudukan (adminduk) dan catatan sipil, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk dan Capil) menggelar launching yang dihadiri Walikota, Wawali, Sekda, Kepala SKPD, Camat, dan Lurah se kota Mojokerto, di gedung kantornya yang bertempat di Jalan Pekayon I nomor 99, Jum’at (6/1).
 
Rehablilitasi ini dibantu oleh pemerintah Jerman melalui GIZ sebagai lembaga teknis kerjasama Pemerintah Indonesia dan Jerman, diantaranya berupa sarana dan prasarana penunjang layanan adminduk dan capil.
 
Kepala Dispenduk dan Capil Drs. Edi Suyanto, M.Si mengatakan bantuan dari GIZ ini telah sesuai dengan standar operasional prosedur pemerintah Jerman. “Pemkot Mojokerto khususnya Dispenduk dibantu sarana, prasarana pelayanan, sehingga pelayanan dapat berjalan dengan baik,” katanya.
 
Sementara itu, dilaporkannya, bahwa pelaksanaan e-KTP di kota Mojokerto mencapai 85% dari jumlah penduduk wajib KTP sebanyak 100.500 orang. “Kita diberi peluang oleh pemerintah pusat, bahwa e-KTP diperpanjang hingga 26 Januari 2012, jadi kami terus berupaya agar masyarakat kota Mojokerto seluruhnya bisa melaksanakan e-KTP,” katanya.
 
Lebih lanjut dipaparkan, upaya yang dilakukan Dispenduk perihal e-KTP saat ini yaitu merekap dan mengevaluasi data warga yang belum melaksanakan KTP, kemudian diserahkan ke Kelurahan yang bersangkutan. “Masalahnya, ada data warga tercatat di Dispenduk, tapi setelah dicek ternyata warga tidak ada di tempat, tidak ada surat pindah dan pihak RT/RW tidak mengetahui keberadan warga tersebut,” jelasnya.
 
Dalam sambutannya, Walikota Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM mengatakan Pemkot Mojokerto berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh GIZ kepada Dispenduk dan Capil, sehingga pelayanan adminduk di kota Mojokerto bisa lebih baik dan meningkat. “Karena pelayanan prima itu penting, dan kenyamanan juga perlu, agar warga yang datang mengurus kependudukan merasa nyaman dan senang,” katanya.
 
Walikota juga mengaku senang melihat seragam yang dikenakan petugas pelayanan. Selain seragam kekhi PNS yang biasa dikenakan, juga ada seragam khusus, yang dipakai untuk pelayanan. “Dengan mengenakan blazer, dan pria memakai dasi ini terlihat seperti pegawai Bank, tapi yang tidak boleh lupa yaitu harus memakai lencana Korpri, tanda pengenal dan papan nama,” tandasnya.
 
Sebagai tanda peresmian, Walikota mengunting untaian melati dan meninjau outlet layanan adminduk. Selanjutnya Walikota melakukan pemotongan nasi tumpeng dan diserahkan kepada Kepala Dispenduk dan Capil Kota Mojokerto. (Rr - Humas)