blog-image

Peringatan PKMBP Kota Mojokerto yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tepatnya tanggal 28 Oktober 2011 untuk tahun ini difocuskan pada pembinaan pemuda. Anugerah prestasi pendidikan yang biasa digelar setiap tahun, untuk kali ini diprioritaskan kepada prestasi yang dimiliki oleh pemuda/pemudi Kota Mojokerto baik  prestasi tingkat local, regional maupun nasional.  Selain upacara yang didominasi oleh organsasi kepemudaan sekota Mojokerto, sebelumnya tanggal 27 Oktober berlangsung serasehan pemuda yang bertempat di gedung Sahabat Mojokerto.  Serasehan ini diikuti sebanyak 90 organisasi/komunitas pemuda di Kota Mojokerto termasuk komunitas waria.

Tujuan dari dialog terbuka ini menurut Drs. Budwi Sunu HS, M.Si  Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto adalah sebagai media bagi para pemuda untuk berkomunikasi dengan pemerintah Kota Mojokerto sekaligus untuk mengetahui sejauhmana harapan dari pemuda Kota ini sehinga program yang akan diterapkan sesuai dengan harapan pemuda itu sendiri sekaligus dapat dijadikan media peningkatan sumber daya pemuda itu sendiri, baik bakat dan minatnya yang perlu mendapatkan pembinaan.

Sarasehan yang dikemas dalam suasana santai ini menghadirkan narasumber Soko Widodo dari Unair Surabaya dan Wakil walikota sendiri. Soko widodo menyitir bahwa, kalimat sekali merdeka tetap merdeka bukan berarti merdeka sekali atau dengan kata lain, kebebasan bukan berarti bebas yang tidak bertanggungjawab. Akan tetapi bebas bertanggungjawab, sepinter apapun kita harus punya etika, bagaimana kita bisa saling menghargai. Kalaui kita tidak punya etika dimanapun tidak akan berguna bagi orang lain.

Dicontohkan di Amerika kebebasan dididik dan didoktrin dengan cara ketat seperti yang dulu pernah dialami di jaman orde baru.
Contoh lain  Negara jepang sehebat apapun orang itu masih mengutamakan orang yang lebih tua “senior nation” ketika di dalam bis, ditempat umum yang muda leih menghormati yang lebih tua. Oleh karena itu jika para pemuda ini ingin mengembangkan potensinya dalam suatu kegiatan tertentu hendaknya dapat berkomunikasi dengan baik, gunakanlah media public yang ada. Semua perencanaan itu dapat dikomunikasikan dalam bentuk proposal  untuk diajukan ke Pemerintah Daerah.

Wawali menjelaskan terkait dengan masalah kemiskinan dan pengangguran. Secara kwantitatif masalah kemiskinan dapat menurun namun  secara kwalitatif angka kemiskinan masih cenderung naik. Terutama para pemuda yang belum tertampung daya dirinya. Oleh karena itu melalui media ini wawali ingin mendapatkan masukan dan saran dari pemuda Kota ini, selanjutnya secara brsama-sama akan dibawa kemana pemuda Kota Mojokerto ini.

Sementara itu beberapa perwakilan pemuda dari organisasi dan komunitas mereka menuntut kepada pihak Pemkot Mojokerto hendaknya menyediakan wadah atau gedung atau balai bagi pemuda Kota ini sebagai tempat  berkomunikasi antar pemuda, kemudian tersedia fasilitas semacam panggung seni untuk tampil minimal satu minggu sekali. (Rr, An - Humas)