blog-image

Sebanyak 162 orang jamaah calon haji kota Mojokerto diberangkatkan oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM di Pendopo Graha Praja Wijaya, Rabu (12/10).
 
Dalam upacara pemberangkatan yang juga dihadiri Wawali, Sekda, Forpimda, dan disaksikan keluarga jamaah, calon jamaah haji terlebih dahulu akan menuju ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Mojokerto, Drs. H. Syamsuri Arif, M.Si, dalam laporannya menyebutkan jumlah jamaah untuk pelunasan tahap pertama jumlah calon jamaah 193 orang, lunas 174 orang, tidak melunasi 19 orang terdiri dari 3 orang meninggal 16 orang menunda keberangkatannya. Pelunasan tahap kedua jumlah calon jamaah 12 orang terdiri dari 6 orang lunas dan 6 orang tidak melunasi. “Penyebab jamaah menunda keberangkatannya, antara lain yang pertama yaitu 1 keluarga yang terdiri dari 6 orang menunda dikarenakan menunggu putranya yang masih belajar di Swedia,” ungkapnya. 
 
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk porsi nasional 2 orang lunas, terdiri dari lunas 1 orang, tidak melunasi 1 orang. Sedangkan mutasi keluar 39 jamaah, sedangkan mutasi masuk 20 jamaah.” Jadi total riil terdapat 162 jamaah calon haji yang diberangkatkan,” katanya.
 
Selain itu, jamaah calon haji Kota Mojokerto mendapat kesejahteraan dari Pemkot Mojokerto berupa seragam yaitu atasan batik dan bawahan putih. “Berbeda dengan tahun kemarin yang hanya berupa seragam atasan,” katanya.
 
Jamaah termuda tahun ini Widia Anggraini Binti Wiwin Rialat berumur 19 tahun, sedangkan jamaah tertua Karmin Tokromo 78 tahun dan Sanem Karyodrono 78 tahun. 
 
Dalam sambutannya, Walikota mengingatkan bahwa calon jamaah haji indonesia ke makkah ini adalah untuk ibadah. ”Oleh karena itu hendaknya selalu melaksanakan pesan-pesan yang didapat dari bimbingan manasik haji. Sehingga dapat melaksanakan ibadah haji kearah kesempurnaan, terutama menghindarkan diri dari larangan-larangan dalam menjalankan ibadah haji  seperti berkata kotor, fasiq, dan berdebat/ bertengkar dengan jamaah yang lain,” tuturnya.
 
Walikota juga berpesan agar calon jamaah haji Kota Mojokerto bisa berjiwa mandiri,  dan sebisa mungkin diusahakan jangan sampai merepotkan orang lain.  Namun,  para jamaah juga diharapkan bisa saling tolong menolong diantara sesama jamaah, dan memiliki rasa kebersamaan. 
 
”Calon jamaah haji juga merupakan bagian dari duta bangsa indonesia. Hendaknya  selalu berupaya menjaga nama baik bangsa, dalam bersikap, berucap dan berperilaku, yang menunjukkan nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa kita, seperti hidup bergotong royong, tolong menolong, peduli sosial dan tetap menjaga persatuan dan
kesatuan,” jelasnya.
 
Ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesehatan fisik yang kuat. Oleh karena itu Walikota berpesan agar pada saat berada ditanah suci nanti, hendaknya menjaga kedisiplinan. Diantaranya, disiplin dalam kelompok agar tetap utuh dalam regu, dalam menjaga makan dan minum, disiplin dalam  beribadah, serta disiplin untuk waktu beristirahat. ”Bila kita sudah melaksanakan ibadah sesuai dengan petunjuk dan aturan yang telah diajarkan pada saat manasik haji, Insyaalloh dalam menjalankan ibadah haji dapat berjalan dengan baik dan lancar. (Rr - Humas)