blog-image

Pemerintah Kota Mojokerto menggelar Upacara peringatan Hari Jadi ke 66 Provinsi Jawa Timur di halaman kantor Pemkot Mojokerto Jl. Gajah Mada No. 145, Rabu (12/10). Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM, yang diikuti Wawali, Sekda, Forum Pimpinan Daerah, Kepala SKPD, PNS, TNI/Polri, pelajar, dan mahasiswa di kota Mojokerto.
 
Upacara diawali dengan pembacaan sejarah Hari Jadi Provinsi Jawa Timur oleh Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Drs. Suhartono. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 57 Tahun 2007, Hari Jadi Provinsi Jawa Timur sebagai daerah otonom dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ditetapkan Tanggal 12 Oktober 1945. Selanjutnya Hari Jadi tersebut diperingati setiap tahun.
 
“Penetapan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur akan menjadi sarana dalam rangka menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan, kebanggaan daerah, mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta memperkuat rasa kecintaan, keterikatan batin rakyat, lembaga politik, sosial, keagamaan, budaya, keuangan dan perekonomian, ketatanegaraan dan pemerintahan di Wilayah Provinsi Jawa Timur terhadap keberadaan Provinsi Jawa Timur sebagai Daerah Otonom, serta terhadap para penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur,” paparnya.
 
Tema hari jadi tahun ini yaitu Dengan Semangat Hari Jadi ke-66 Provinsi Jatim Kita Berantas Korupsi Untuk Mengurangi Kemiskinan.
 
Dalam sambutan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang dibacakan Walikota mengatakan makna peringatan  ini  tentu bukan sekedar  untuk menyegarkan kembali  ingatan tentang kiprah provinsi jawa timur sejak pembentukannya pasca proklamasi   kemerdekaan   Republik   Indonesia. “Akan tetapi peringatan ini haruslah kita maknai juga sebagai  ungkapan rasa syukur kita terhadap  para syuhada,  baik   pejabat   maupun   rakyat, yang   dengan  susah payah, penuh dedikasi dan ketulusan membangun kejayaan jawa timur hingga   seperti sosoknya sekarang ini. Saat ini kita juga diajak untuk instrospeksi tentang apa yang telah kita sumbangkan bagi kemajuan bangsa dan negara, khususnya provinsi jawa timur,” katanya. 
 
Upaya untuk  menekan angka pengangguran dan mengurangi jumlah kemiskinan terus dipacu melalui pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Salah satu cara untuk memacu pertumbuhan ekonomi tersebut   adalah   dengan   menciptakan   iklim   investasi yang kondusif. Berbagai upaya yang perlu dilakukan adalah memberi jaminan kemudahan berinvestasi. diantaranya melalui penyediaan lahan, power plant listrik,   perijinan   yang   cepat,  dan  tenaga   kerja   yang demokratis. 
 
“Namun demikian, keberhasilan implementasi berbagai upaya solutif tadi tidak akan tercapai apabila praktek-praktek korupsi, kolusi dan berbagai tindakan aparatur pemerintahan di lingkungan pemerintah provinsi jawa timur yang berpotensi mengakibatkan kerugian bagi keuangan negara tetap terjadi  pada tingkat pimpinan sampai dengan untuk itulah, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk mencegah dan menindak berbagai praktik korupsi di lingkungan propinsi jawa timur yang kita cintai ini. (Rr - Humas)