Antisipasi Teror Bom, Pemkot Gelar Rakor
  • Post by humas on 27 September 2011
blog-image

Pasca aksi teroriseme bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Solo Jateng, Pemkot Mojokerto dengan leading sector Bakesbangpol Linmas menggelar rakor antisipasi bom yang dihadiri Walikota Mojokerto, Kapolresta, Forpimda, Babinsa, Babinkamtibmas, pengurus MUI, BAMAG, FKUB, Camat, dan Lurah se Kota Mojokerto, di ruang Nusantara, Senin (27/9). 
 
Di kota Mojokerto pada tahun 2000 lalu juga menjadi sasaran bom di Gereja Khatolik Santo Yusuf di Jalan Pemuda, Kota Mojokerto. Salah satu anggota Banser, Riyanto, menjadi korban dalam bom yang diledakkan pada malam perayaan Natal. “Tentunya kita tidak ingin bom terjadi lagi di kota Mojokerto. Oleh karenanya, jangan sampai tunggu ada bom meledak, harus diantisipasi sejak dini,” kata Kapolresta Mojokerto Akbp Roni Bachtiar Arif.
 
Menurut Kapolresta, setidaknya ada 7 langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terror bom. “Babinsa, Babinkamtibmas harus merapatkan barisan dalam pengamanan,” katanya.
 
Langkah kedua yaitu, pengamanan di gereja yang dilakukan dengan pengecekan menggunakan metal detector. “Di kota Mojokerto ini ada 16 gereja, tapi yang diantisipasi setidaknya 10 gereja yang memiliki jemaat paling banyak. Namun tidak menutup kemungkinan untuk pengamanan di gereja yang tidak terlalu banyak jemaatnya,” kata Kapolresta.
 
Selain di gereja, Kapolresta menambahkan, masjid besar juga perlu diwaspadai, terutama saat sholat Jum’at. Sedangkan di gereja ketika ibadah hari minggu. Langkah berikutnya yaitu mengadakan patroli baik roda empat dan roda dua. Warnet juga perlu diamati. “Untuk antisipasi, CCTV juga diupayakan ada, khususnya di tempat umum,” katanya.
Kapolresta juga meminta agar mengaktifkan Poskamling di masing-masing wilayah, senada dengan yang disampaikan oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM. “Aktifkan Poskamling, dengan menggelar ronda secara bergiliran,” kata Walikota. 
 
Sebagai Walikota yang mengayomi masyarakat, ia mengatakan kegiatan pengamanan ini juga membutuhkan dukungan dari semua kalangan baik dari jajaran pengamanan, maupun masyarakat juga harus turut berperan serta demi keamanan dan kenyamanan kota Mojokerto. “Teroris itu bukan hanya pengebom, tapi orang yang menyebar isu juga bisa dibilang teroris, untuk itu harus waspada,” katanya.
 
Langkah selanjutnya, Kapolresta menghimbau untuk mengenali lingkungan di sekitarnya. “Kepada Lurah dan Camat sebaiknya memeriksa tiap warganya, baik identitas para penghuni rumah, kost, atau kontrakan, maupun tamu diharap melapor. Sekalian juga sosialisasi eKTP kepada warga,” tuturnya.
 
Kapolresta juga meminta untuk mewaspadai wanita yang sedang menggendong anak, dan orang yang membawa tas ransel. “Selain itu juga diharap meningkatkan pengawasan sentra pelayanan dan mengumpulkan satuan pengamanan,” katanya. (Rr - Humas)