blog-image

Puncak peringatan Hari Jadi ke-93 Kota Mojokerto dimeriahkan dengan Pagelaran wayang kulit di Jalan benteng Pancasila Selasa (28/6) malam. Pemkot Mojokerto menyuguhkan hiburan tradisional itu dengan menghadirkan ki Dalang Surono Gondho Taruno dari Surabaya. Namun, sebagai pembukan tampilan, dalang cilik asal Mojokerto sempat menghibur penonton yang memadati jalan tersebut.
 
Malam itu lakon yang disuguhkan ki Dalang Surono Gondho Taruno yaitu Wahyu Makuto Romo. Acara yang dimulai pukul 20.00 itu diawali dengan tarian dari pelajar di kota Mojokerto. Tak hanya itu dalang cilik asal Kota Mojokerto, Bagus Pramita Adi Nugroho sebagai pembukanya. Dalang yang sekolah di SDIT Permata Kelurahan Meri itu cukup lincah memainkan lakon wayang. Sesekali, selain berdialog ala tokoh-tokoh wayang, dia juga memainkan adegan perang.
 
Hadir dalam pagelaran ini, Walikota Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM, Wawali Drs. H. Mas’ud Yunus serta Sekdakot Ir. H. Suyitno, Kepala SKPD, RT se kota Mojokerto dan warga masyarakat yang hadir dibuat terhibur dengan rangkaian cerita yang ditampilkan.
 
Walikota mengatakan, pergelaran wayang ini sebagai pertanda puncak peringatan Hari Jadi Kota Mojokerto, “Dengan digelarnya wayang kulit ini. Kita bisa saling mempererat persaudaraan kita dengan bersama-sama mencintai kota ini,” terangnya. 
 
Penghargaan juga diserahkan sejumlah pemenang lomba memperingati Hari Jadi Kota Mojokerto ke-93. (Rr - Humas)