blog-image

Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM menghadiri perayaan waisak yang dipusatkan di Candi Brahu Trowulan Kabupaten Mojokerto, Selasa (17/5). Hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa.

Prosesi peringatan Waisak diawali pawai kesenian yang dimulai dari Maha Vihara Majapahit yang berjarak empat kilometer dari Candi Brahu.  Prosesi pawai yang diikuti umat Budha itu menyajikan berbagai kesenian, mulai dari Reog Ponorogo, Barongsai, Barong Bali, dan kesenian khas Mojokerto.

Pawai kesenian dan prosesi ibadah umat Budha di Candi Brahu ini mengundang antusias warga setempat untuk menyaksikannya. Sepanjang jalan menuju candi dipenuhi dengan warga yang ingin menyaksikan sejumlah kesenian yang disajikan.

Selanjutnya prosesi Puja Bakti Tri Suci Waisak mulai digelar pukul 18.08. WIB dengan dipimpin Ketua Umum Sangga Agung Indonesia Nyana Suryanadi Mahatera. Prosesi ibadah berlangsung khidmat, seluruh umah Budha larut dalam semedi yang dilakukan selama 10 menit.

Dekorasi di lokasi candi menambah megah tampilan candi yang konon menjadi tempat persemayaman abu jenazah para raja majapahit itu. Viriyanadi Mahatera mengatakan momen Waisak kali ini mengandung makna ajakan untuk eling dan sadar akan ajaran Budha. "Diharapkan agar semua umat manusia bisa introspeksi diri untuk menjalani kehidupan yang benar," katanya.

Peringatan waisak di Candi Brahu juga memiliki tujuan untuk mengenalkan peninggalan kerajaan Majapahit itu kepada masyarakat umum. Candi Brahu memiliki keistimewaan dan nilai sejarah yang tinggi.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengapresiasi upaya umat Budha untuk ikut mengembangkan wisata sejarah Kerajaan Majapahit itu. ”Kita semua perlu untuk melestarikan dan menghargai peninggalan bersejarah itu,” ungkap Gus Ipul. (Rr - Humas)