blog-image

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto (Diskoperindag) menggelar Sosialisasi Akses Permodalan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi dengan Lembaga Perbankan di Astoria Convention Hall, Selasa (5/4). Dibuka oleh Walikota, sosialisasi ini menghadirkan empat narasumber yaitu Wawali selaku Ketua BAZ, dari Bank Jatim, dari Bank Mega dan Kepala KB KS.
 
Kepala Diskoperindag Harlistyati, mengatakan pihaknya mengundang narasumber ini dengan tujuan agar peserta yang merupakan UKM di Kota Mojokerto ini bisa memililih lembaga atau perbankan mana yang bisa memberikan bantuan usahanya. Karena lembaga-lembaga tersebut sudah bekerjasama dengan gerakan koperasi untuk memberikan dana bantuan permodalan kepada anggotanya. “Selain itu materi juga akan diisi dari Kepala KB KS, ini dimaksud karena untuk mengawali segala sesuatu itu berawal dari keluarga. Sehingga tujuan keluarga sejahtera bisa tercapai dan berjalan lancar,” paparnya.
 
Diskoperindag juga masih tetap mempunyai program dana bergulir diantaranya kepada pra koperasi dan koperasi sebesar Rp. 750 juta, juga kepada perindustrian dan perdangangan, yang akan diberikan sampai dengan bulan Juni nanti. “Sementara itu pemberian dana bergulir dari pemerintah ini diberikan bila ada peningkatan usaha/fasilitas dari UKM. Namun bila tidak mampu, maka akan dibantu oleh Badan Amil Zakat yang diketuai Wawali Drs. H. Mas’ud Yunus,” kata Harlis.
 
Walikota Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM mengatakan sesuai visinya mewujudkan masyarakat sejahtera tidak hanya sekedar mensejahterakan melalui pemberian uang, melainkan membangun masyarakat lewat usaha. Diskoperindag diharap bisa memacu masyarakat khususnya UKM, koperasi dan pra koperasi untuk meningkatkan usahanya.
 
Selain itu, Walikota juga berpesan agar memiliki jiwa tahan banting agar usahanya maju. Manajemen yang baik juga harus dibangun, agar memiliki perencanaan matang dan jangan aji mumpung. “Contoh gampangnya jangan mentang-mentang tanggal muda uang dibelanjakan untuk sesuatu yang mahal, padahal masih ada hari dan tanggal berikutnya,” ujarnya.
 
Saat ini produsen harus berpacu dalam kualitas, harus kreatif dan inovatif agar usahanya maju. Walikota berpendapat akan sangat baik bila semua anak sekolah di kota Mojokerto memakai sepatu produksi kota Mojokerto sendiri. “Yang tidak kalah penting adalah kualitas harus dijaga. Boleh mencontoh kualitas atau model dari merk lain, tapi jangan sampai mencontoh merknya,” tandasnya. (Rr-Humas)