blog-image

Kenaikan suhu, curah hujan yang tinggi, dan cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini kembali disikapi oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang bekerjasama dengan Program Advis Kebijakan Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (PAKLIM) dari negara Jerman yang bernama GIZ. Di awal tahun ini, GIZ yang sebelumnya bernama GTZ menggandeng Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan menghadirkan dinas/instansi terkait, menggelar Lokakarya Pengenalan dan Pengelolaan Dampak Perubahan Iklim yang dibuka oleh Walikota Mojokerto di Gedung Dharma Wanita, Kamis (6/1).

Leader GIZ, Verena mengatakan sebelumnya pihaknya pada bulan April 2010 juga mengadakan lokakarya sejenis dan hasilnya sudah disampaikan ke Walikota Mojokerto. Ia juga menyampaikan terimakasih karena telah ditandatanganinya perjanjian dan kota Mojokerto sudah menjadi kota percontohan dengan isu perubahan iklim.

Lebih lanjut dikatakannya kegiatan kali ini secara umum sasarannya adalah pengenalan dan pengelolaan dampak perubahan iklim dalam Pembangunan Kota Mojokerto, namun nantinya ia berharap juga bisa menyelenggarakan lokakarya tentang efek rumah kaca. Seperti halnya program yang dijalankan oleh pemerintah pusat.

Secara sederhana, perubahan iklim dapat dijelaskan sebagai dampak dari terjadinya pemanasan global. Sedangkan pemanasan global merupakan akibat dari ”menumpuk”nya gas-gas rumah kaca di statosfer.

Sementara itu, Kepala  KLH Drs. R Happy Dwi Prastiawan, M.Si mengatakan program kerjasama Jerman dengan Indonesia ini mendukung pemerintah pusat dalam mengenali dan mengelola perubahan iklim, khususnya di kota Mojokerto.  

”Kegiatan yang didanai GIZ ini dihadiri 36 dinas/instansi terkait yang ada di lingkungan pemerintah kota Mojokerto, seperti DKP, Kesbanglinmas, Dinas Kesehatan dan bagian-bagian lain,” kata Happy.

Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM dalam sambutannya, menyampaikan  dukungannya terhadap kegiatan ini. ”Dengan adanya kegiatan ini, peserta bisa mengenali sekaligus mengelola dampak perubahan iklim yang terjadi, khususnya di kota Mojokerto,” katanya. (Rr - Humas)