blog-image

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Senin (22/11), mengadakan kunjungan kerja ke pemerintah kota Mojokerto dalam hal penanganan kasus demam berdarah, yang disambut oleh Wawali di ruang Nusantara sekretariat daerah kota Mojokerto. 
 
Rombongan berjumlah sekitar 16 orang yang diketuai oleh Joko Karyanto, M. Kes, Kepala P2PL Dinas Kesehatan Propinsi Jateng. Selain Wawali yang mewakili Walikota, rombongan juga diterima oleh Kepala SKPD di lingkungan Pemkot.
 
Joko Kariyanto, M. Kes mengatakan kunjungan ini dalam rangka untuk menyiapkan Perda tentang Penanganan Demam Berdarah di Propinsi Jateng. Karena di tempat asalnya, kasus DB ini cukup tinggi. ”Walaupun di kota Mojokerto belum ada Perda yang mengatur, namun aplikasinya sudah berjalan dengan baik, oleh karenanya kami ingin menimba ilmu di sini,” katanya.
 
Sementara itu Wawali Drs. H. Mas’ud Yunus mengatakan dari visi yang digaungkan oleh pemerintah kota Mojokerto yaitu mewujudkan kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral, secara sektoral kesehatan adalah prioritas. ”Walaupun pemkot Mojokerto belum memiliki perda tentang PSN ini, namun sudah ada SK Walikota, dan penerapannya terus berlangsung. Dan diharapkan
kegiatan ini menjadi budaya di kalangan masyarakat, serta akan terus berkesinambungan walaupun nanti sudah berganti kepala daerah,” paparnya.
 
Tiap Jum’at pagi pukul 08.00 di tiap Kelurahan mengadakan kegiatan PSN dan Jum’at Berseri. Dan Walikota, Wawali, Sekda dan dinas instansi terkait akan melakukan tatap muka dan pemantauan dengan kader jumantik. ”Tujuan pemantauan ini antara lain untuk memberi motivasi dan semangat kepada para kader untuk terus menjalankan tugasnya, tidak hanya memberantas jentik nyamuk tapi juga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Cristiana Indah Wulan, di hadapan rombongan memaparkan bahwa awalnya PSN berangkat dari Kota Mojokerto yang menangis. Karena sebelumnya kasus DB di kota kecil ini tergolong kasus luar biasa (KLB). Selanjutnya Camat dan Lurah berinisiatif untuk melaksanakan studi banding ke Jakarta, dan dari sana mendapat ilmu tentang penanganan DB yaitu dengan PSN. Hasilnya, PSN yang dicanangkan sejak tahun 2006 di kota Mojokerto ini berhasil mengatasi DB dan angka bebas jentik lebih dari 90%, serta berhasil meraih berbagai penghargaan baik di tingkat lokal maupun Nasional. (Rr - Humas)