Pembinaan Guru Tpq
  • Post by humas on 25 October 2010
blog-image

Sebanyak 789 orang Guru Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) menerima pembinaan yang digelar oleh Bagian Administrasi Kesejahteraan Umum Setdakot Mojokerto dan dibuka oleh Wakil Walikota Mojokerto di Astoria Convention Hall, Senin (25/10).

Kabag Administrasi Kesra, Rubi Hartoyo, dalam laporannya mengatakan jumlah TPQ di kota Mojokerto sebanyak 232 dengan guru sebanyak 789 orang yang terdiri dari 419 dari Kecamatan Magersari dan 370 Kecamatan Prajuritkulon. Pembinaan ini berlangsung sehari dengan pemberian materi dari narasumber yang dilaksanakan dalam dua gelombang yaitu gelombang pertama Magersari dan dilanjutkan dengan Prajuritkulon.

Lebih lanjut dikatakannya, tujuan pembinaan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan memberdayakan TPQ, yang tidak hanya sebagai lembaga keagamaan tapi juga lembaga pendidikan non formal. Sehingga bisa mewujudkan generasi kota Mojokerto yang Qur’ani.

Sementara itu, Wawali, Drs. H. Mas’ud Yunus mengatakan untuk membangun generasi yang pintar, maka butuh landasan moral yaitu pendidikan agama. ”Keberadaan TPQ sangat strategis untuk mewujudkan insan cerdas dan bermoral,” kata Wawali.

Wawali juga mengatakan tahun depan untuk menjadi syarat penerimaan siswa baru adalah bisa baca dan tulis Al Qur’an. Siswa harus punya Kecakapan Dasar Keagamaan (KDK) sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Untuk yang beragama Islam maka harus bisa baca tulis Al Quran. Karena pendaftaran bagi siswa baru  nanti harus menunjukkan sertifikat yang didapat dari TPQ. ”Oleh karena itu nanti akan ada akreditasi TPQ yang layak untuk mengeluarkan KDK. Harapannya adalah untuk menata moral siswa,” paparnya.

Di TPQ, selain diajarkan baca dan tulis Al Qur’an, doa sehari dan sholat, Wawali juga berharap agar di TPQ juga dilengkapi muatan tentang budi pekerti. ”Jadi tidak hanya ibadahnya yang bagus, tapi juga akhlaknya bagus,” harap Wawali.

Wawali juga mengatakan, saat ini sedang menyusun program yaitu tentang bantuan Majelis Taklim di kota Mojokerto sebanyak 348 yaitu berupa dana operasional minimal Rp. 1 juta. Ini merupakan sarana untuk memajukan pendidikan dan perekonomian. Wawali mencontohkan, seperti yang sudah dipraktekkannya bersama ibu-ibu jamaah pengajian Umahat. Selain ada pengajian rutin, juga ada pinjaman tanpa bunga untuk anggota koperasi Al Umahat ini. Dan selama ini, tidak ada yang menunggak dalam pengembalian pinjaman anggota ,” kata Wawali. (Rr - Humas)