blog-image

Untuk pertama kalinya kota Mojokerto menggelar Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kota yang dibuka oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM di Gelora A. Yani, Minggu (8/8). Sebanyak 390 orang peserta akan mengikuti lomba MTQ kota Mojokerto ini yang berasal dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN/SMK dan Pondok Pesantren, yang akan dinilai sebanyak 21 orang dewan hakim. Acara pembukaan berlangsung semarak dengan diawali defile/kafilah dari para peserta, drum band, seni qasidah dan terbang jidor dari sekolah. Dan sebagai puncaknya, disuguhkan atraksi tari Hadrah Kuntulan yang diikuti 500 siswi SD/MI se wilayah Kecamatan Magersari.

Drs. H. Mas’ud Yunus, Wakil Walikota Mojokerto, yang juga sebagai Ketua Panitia mengatakan, tujuan pelaksanaan MTQ ini untuk memantapkan nilai-nilai agamis dan jiwa nasionalisme di kalangan masyarakat terutama generasi muda, meningkatkan keimanan, ketaqwaan, kesalehan social. “Tujuan MTQ ini juga untuk menggali potensi sumber daya manusia, khususnya generasi muda Qur’ani yang cerdas, kompetitif dan bermoral, serta untuk menggali bibit-bibit Qori/Qori’ah, Hafidz/Hafidzah dalam rangka menyongsong MTQ/MTH Propinsi Jatim tahun 2011 di Madiun,” papar Wawali.

Lebih lanjut dijelaskannya, lomba MTQ ini dilaksanakan secara serentak selama satu hari yaitu Senin tanggal 9 Agustus, dengan cabang lomba: Lomba MTQ: 59 peserta di Aula SDN Balongsari, Lomba Tartil, 92 peserta di Masjid Al Fatah, Lomba Pidato Anak 54 peserta di Pendopo Graha PRaja Wijaya, Lomba MTQ Remaja 47 peserta di Masjid An Nawawi Jl, Gajah Mada, Lomba Pidato dan Sari Tilawah 40 peserta (20 grup) di aula kantor Kementrian Agama, Lomba Cerdas Cermat Qu’ran 70 peserta (26 grup) di aula dinas P dan K, dan Lomba MHQ 1 juz 17 peserta di SMP Islam Brawijaya.

Wawali juga menjanjikan untuk pemenang MTQ tingkat regional tersebut, nantinya akan diberi hadiah umrah gratis oleh Pemkot Mojokerto. Hal ini tidak lain untuk memacu semangat para peserta.

Sementara itu Walikota menyambut baik kegiatan ini dan berharap agar bisa menjadi sarana untuk memantapkan nilai agamis bagi generasi muda. Serta dapat menggali SDM yang cerdas dan bermoral, dan bisa membawa harum nama kota Mojokerto di tingkat Propinsi. Dirinya juga berharap agar kegiatan ini bisa rutin diselenggarakan setiap tahun. (Rr-Humas)