blog-image

MOJOKERTO - Volume penumpang KA yang berangkat dari stasiun Mojokerto pada libur Natal 2009 dan tahun baru 2010 kali ini mengalami penurunan. Bahkan penurunan itu mencapai 5 persen dari tahun sebelumnya. Jika Natal 2008 dan tahun baru 2009 lalu, penumpang mencapai 95 persen, kini stasiun hanya mengeluarkan tiket sebanyak 90 persen.

Dikatakan Kepala Stasiun Mojokerto, Lutfi Wijaya, penurunan penumpang itu lebih diakibatkan masyarakat sekarang lebih memilih menggunakan kendaraan sendiri untuk menikmati masa libur panjang. "Angka penurunannya tidak banyak. Tapi dibanding tahun lalu, jumlah penumpang dalam libur Natal dan tahun baru kali ini lebih sedikit," ungkapnya ditemui di Stasiun Mojokerto, kemarin.

Memang, pada hari pertama tahun baru dibandingkan hari-hari biasa terjadi kelonjakan penumpang. Melainkan bukan penumpang yang menempuh perjalanan regional Jatim atau Jakarta dan Bandung. Seiring hari libur, penumpang yang ada lebih memilih Kereta Rakyat Diesel Elektrik (KRDE) Surokerto. Yakni Mojokerto-Surabaya. "Karena kebetulan mulai hari ini unit KA Surokerto sudah beroperasi kembali," terang pria asal Jombang ini.

Menurut Lutfi, volume penurunan penumpang itu dihitung berdasarkan angka komulatif. Tepatnya sejak 21 Desember 2009 hingga 1 Januari 2010. Atau setara dengan 11 hari, libur Natal dan tahun baru. "Penyebab persis penurunannya kami tidak tahun. Namun yang pasti karena libur kali ini lebih panjang, masyarakat sepertinya memilih menggunakan kendaraan pribadi," terangnya.

Perbandingan jumlah penumpang yang turun, jika libur natal 2008 dan tahun baru 2009, penumpang KA ke berbagai jurusan mencapai 8.512 orang, sekarang turun sebanyak 446 orang. Atau setara dengan mengeluarkan tiket 8.066. "Itu jumlah rata-rata. Bukan saja dihitung penumpang Jakarta dan bandung, tapi termasuk regional. Seperti KA Dhoho dan Surokerto," paparnya. Meski begitu, Lutfi mengaku, pihak stasiun kembali tersenyum atas beroperasinya kembali KA Surokerto. Menyusul, walau tercatat baru berjalan sehari, jumlah penumpang kereta komuter yang di-launching pada Agustus 2009 lalu sudah mencapai 250 orang. Dari daya angkut sebanyak 500 orang. "Harga tiketnya masih sama, Rp 3.500 perorang. Makanya kami berharap KA Ikon Kota itu ke depan tidak mengalami kerusakan lagi," tegas Lutfi.

Disinggung mengenai puncak penumpang dalam libur Natal dan tahun, Lutfi memprediksi sudah berlangsung Sabtu (2/1) hari ini hingga Minggu (3/1) kemarin. Terutama penumpang yang menggunakan KA Gaya Baru, Bima dan Mutiara Selatan menuju Jakarta dan Bandung. Menyusul, pesanan tiket non regional menggunakan sistem on line masih bisa terlayani. "Tapi itupun lonjakannnya tidak signifikan. Hanya didominasi mereka yang ingin menempuh perjalanan Jakarta dan Bandung," tandasnya. (ris/nk)

sumber : Radar mojokerto