Sisakan Masalah Pengaspalan
  • Post by Kota on 10 December 2009
blog-image

Soal Galian Pipa, Komisi II Bakal Panggil PDAM

MOJOKERTO - Pelaksanaan proyek DAK Provinsi Jatim senilai Rp 1,8 miliar berupa galian dan pemasangan pipa PDAM Tirta Maja yang berlangsung di sejumlah jalan protokol menyisakan masalah baru. Meski kemarin PDAM minta rekanan segera membersihkan gundukan tanah bekas galian, namun proses pengaspalan sampai saat ini belum dapat dilakukan. Terkait hal itu, Komisi II (Pemerintahan) merencanakan pemanggilan terhadap PDAM Tirta Maja setelah pembahasan RAPBD 2010 tuntas.

Dikatakan Sekretaris Komisi II, Sonny Basoeki Rahardjo, proyek galian PDAM belakangan memang banyak menuai reaksi berbagai kalangan. Tidak saja dewan, tetapi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga mengaku kesal. Pasalnya, tidak lama setelah proses penggalian rekanan tidak segera mengembalikan pada kondisi semula termasuk pengaspalan jalan. ''Untuk pengaspalan memang akan dibebankan pada APBD, padahal anggaran itu sekarang tidak ada. Ini sama artinya timbul masalah baru," ungkapnya, kemarin.

Terkait pengaspalan, Sonny menilai, proyek penggalian dan pemasangan PDAM sebelumnya tidak koordinasi antarsatuan kerja. Semisal Dinas PU, DKP dan pihak kecamatan setempat. Sehingga, hal itu menyebabkan pengerjaan yang terkesan asal-asalan. ''Artinya ini harus segera disikapi. Baik perencanaan awal, koordinasi dan pelaksanaan. Sehingga masalah di lapangan, khususnya soal pengaspalan jalan bisa diselesaikan," tukasnya.

Sebagai langkah taktis, dia mengaku, Komisi II segera memanggil PDAM setelah pembahasan RAPBD yang sampai hari ini masih berlangsung. Pemanggilan, terang Sonny, meliputi, penjelasan atas anggaran, perencanaan, pelaksanaan dan tanggungjawab PDAM yang berkewajiban menyelesaikan kembali kondisi jalan dalam keadaan semula. ''Tentu berkaitan dengan beberapa hal itu. Tapi yang paling penting bagaimana kondisi jalan ini diperbaiki seperti keadaan semula. Baik dari sisi pemadatan, kebersihannya mupun pengaspalan," imbuh Sekretaris FPG ini.

Sementara itu, setelah mendapat desakan dari beberapa pihak, Direktur PDAM Tirta Maja mulai angkat bicara. Disinggung terkait galian yang kondisinya kini memprihatinkan dan menyulut sorotan masyarakat, dia sudah menekan pada rekanan segera menyikapi. Salah satunya, lanjut Samsul, dengan membersihkan gumpalan tanah dan sisi bongkahan aspal yang berserakan di jalan.

Khususnya di Jalan Majapahit Selatan (depan Pasar Kranggan) dan Jalan Brawijaya Kelurahan Miji. ''Hari ini (kemarin, Red) saya minta mereka (rekanan, Red) membersihkan tanah dan gumpalan yang ada. Terutama yang ada di Jalan Majapahit Selatan dan Brawijaya," terangnya.

Mengenai rekanan, dari total anggaran sebesar Rp 1,8 miliar, menurut Samsul tidak hanya diproyeksikan sebagai penggalian, namun terbagi atas dua pos penggunaan anggaran. Masing-masing Rp 500 juta sebagai biaya penggalian dan pemasangan, sedangkan sisanya digunakan pengadaan pipa. Serta pembersihan dan pemadatan jalan. ''Untuk pengaspalan nanti kita tanggung bersama-sama. Dalam arti, anggaran yang sudah diplot kita bicarakan lagi dengan rekanan yang ada. Termasuk komitmen mereka untuk menyelesaikan proyek ini dengan baik," bebernya.

Dia menambahkan, sejauh ini untuk dua rekanan asal Surabaya yang belum diketahui identitasnya, belum mencairkan anggaran yang sudah disediakan. Karenanya, selama pengambilan nanti rencananya sekaligus sebagai upaya menekan rekanan, khususnya pelaksana penggalian dan pemasangan pipa tidak hanya menuntaskan tahap kebersihan dan pemadatan tanah.

Namun, juga mengarah pada pengaspalan jalan. ''Makanya setelah komitmen itu disepakati, kita targetkan proyek bisa tuntas pada 15 Desember nanti,'' tegasnya.

Pantauan Darmo dilapangan, gumpalan tanah dan sisa aspal jalan saat ini kondisinya sudah dibersihkan. Baik yang ada di Jalan Majapahit Selatan maupun Jalan Brawijaya. Tetapi, belum adanya pemadatan dan pengaspalan jalan, tidak sedikit bekas galian yang mengakibatkan lubang yang menggangga. Sehingga dapat menimbulkan potensi kecelakaan bagi kendaraan yang setiap saat melintas. Di depan area pasar Kranggan misalnya, tidak lama setelah dibersihkan, terdapat bekas galian yang berlubang karena belum dilakukan pemadatan dan pengaspalan jalan. (ris/yr)

Sumber : Radar mojokerto