Batal Unas Sistem Silang, Dinas Lega
  • Post by Kota on 09 December 2009
blog-image

MOJOKERTO - Napas setiap calon peserta ujian nasional (Unas) tingkat SMP/SMA/SMK kembali lega. Depdiknas dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) akhirnya menunda Unas dengan sistem silang peserta pada 2009/2010 ini. Salah satu alasannya, banyak daerah yang menyatakan belum siap, lantaran potensi beban psikologis siswa peserta Unas dikhawatirkan bertambah berat.

Kasi Kurikulum Dinas P dan K Kota, Agus Astono, mengatakan keputusan belum dilaksanakannya Unas menggunakan sistem campuran tersebut sudah menjadi keputusan pusat. ''Keputusannya, untuk Unas 2009/2010 ini sistem campuran itu tidak bisa dilaksanakan," katanya.

Memang, sebelumnya pelaksananaan Unas untuk SMP/SMA/SMK sudah tertuang dalam Permendiknas Nomor 75 tahun 2009. Dimana, terdapat item yang mengatur Unas nanti menggunakan sistem campuran. Dengan kata lain, peserta tidak dalam melaksanakan di sekolah sendiri, namun pada sekolah lain. Agar hasil Unas lebih independen dan jauh dari potensi kecurangan.

''Awalnya memang begitu. Tapi setelah banyak daerah yang belum siap melaksanakan akhirnya dikembalikan dengan sistem sebelumnya,'' terang Agus. Alasan yang membuat Depdiknas dan BSNP urung menerapkan sistem campuran, kata Agus, memang terdapat beberapa kendala. Diantaranya, dinas di setiap daerah menyatakan belum siap, khawatir akan membebani serta sebagian besar dinas mengusulkan agar sistem tersebut dilaksanakan dua tahun ke depan.

''Artinya penundaan penerapan sistem campuran itu sebagian atas usulan dari daerah. Mereka khawatir jika dilaksanakan pada tahun ini, jelas beban psikologis siswa cukup berat,'' tegasnya.

Kendati demikian, Agus menambahkan, ditundanya sistem campuran itu bukan berarti Depdiknas tidak akan merealisasikan. Sesuai dengan usalan daerah, setelah dilakukan evaluasi dan pertimbangan, dimungkinkan penerapannya dilakukan pada Unas 2011-2012. ''Mungkin dua tahun lagi, paling tidak sekolah dan pesertanya sudah siap dengan sistem seperti itu," bebernya.

Atas ditundanya sistem Unas itu, Agus mengaku sejauh ini Dinas P dan K sudah melakukan sosialisasi pada masing-masing sekolah. Khususnya tingkat SMP/SMA dan SMK baik melalui surat resmi atau pemberitahuan. ''Rencananya wali kota dan dinas akan memberikan dorongan dan motivasi langsung ke peserta pada bulan Januari nanti. Baik mengenai pelaksanaan unas sendiri maupun suntikan semangat," beber Agus. ''Paling tidak dengan itu hasil Unas yang akan datang lebih baik dari sebelumnya,'' tandasnya.

Sebelumnya, pelaksanaan ujian nasional (Unas) tingkat SMP/SMA/SMK dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tingkat SD tahun ajaran 2009/2010 bakal berbeda dengan tahun sebelumnya. Unas yang dilangsungkan bulan Maret 2010 itu diproyeksikan menggunakan sistem silang peserta dan sekolah. Peserta masing-masing peserta bakal mengerjakan soal-soal Unas di sekolah lain. Akibatnya, potensi kekhawatiran beban psikologis siswa sebagai peserta bertambah seiring hasil yang akan dicapai. (ris/yr)

Sumber : Radar Mojokerto