Stok Darah Pmi Kota Menipis
  • Post by Kota on 14 October 2009
blog-image

MOJOKERTO - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Mojokerto mengalami kekurangan stok darah untuk bulan Oktober ini. Hingga Senin (12/10) kemarin, stok darah hanya mencapai 106 kantong. Padahal sebelum Lebaran kemarin stok darah yang dipunyai mencapa 1.000 lebih.

Menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Mojokerto dr Widyastuti, disela-sela donor darah di Kantor PLN Sooko, stok darah bulan Oktober ini memang sangat kurang. Hal itu dikarenakan penggunaan darah pada bulan puasa sampai Lebaran sangat tinggi.

Ia tidak menyebutkan pasti kebutuhan darah yang dibutuhkan perbulannya. Hal ini karena kebutuhan darah yang biasa dipenuhi oleh PMI Kota tidak berasal dari kebutuhan kota saja. UTD PMI kota Mojokerto juga menjadi rujukan pasien dari luar kota.

''Pasien dari Kediri kasembon, Krian, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, banyak yang mengambil dari sini," ujarnya. Itu menjadikan stok kantong darah, berkurang dengan cepat dalam tempo dua bulan.

Ia juga mengatakan bahwa pasien Jamkesmas dari luar Kabupaten Mojokerto dan Jombang sering mendapatkan kantong darah dari PMI Kota Mojokerto. Menurutnya memang pertimbangan kemanusiaan yang dijadikan prioritas. Sehingga kantong darah mengalami kekurangan stok.

Untuk itu ia merencanakan akan mengadakan penggalangan donor darah di sejumlah tempat. Harapannya dalam akhir bulan ini bisa terkumpul lebih dari 300 buah kantong darah.

Disinggung mengenai bantuan terhadap korban gempa di Padang Sumbar, perempuan berkacamata ini menjelaskan, bahwa UTD PMI Kota sudah mendapatkan instruksi dari UTD Pusat bahwa kebutuhan darah untuk korban gempa sudah tercukupi.

Ia mengatakan bahwa sebelum instruksi itu turun, pihaknya sudah berencana bekerja sama mengambil donor darah dari siswa SPN (Sekolah Polisi Negara) Bangsal. Namun rencana itu terpaksa berubah.

Hasil pengumpulan darah itu akhirnya tidak diperuntukkan korban gempa namun untuk memenuhi stok darah di UTD sendiri setelah turun instruksi bahwa kebutuhaan darah korban gempa ternyata sudah tercukupi.

Selain itu menurutnya, pengiriman darah ke Sumatera Barat dinilai terlalu riskan. Ini dikarenakan penanganan dan peralatan yang digunakan untuk darah harus sesuai prosedir. Sebab, darah sangat rentan untuk rusak. Pengaturan suhu menjadi sangat penting karena darah tidak rusak jika berada antara 4-6 celcius. ''Diatas suhu itu darah bisa lisis (pecah atau rusak),'' tuturnya.

Namun pihaknya selalu siap jika sewaktu-waktu ada kebutuhan darah untuk korban gempa. ''Kami siap jika sewaktu-waktu pusat membutuhkan darah,'' katanya. Saat ini stok darah hanya 106 buah. Stok darah itu terdiri atas kantong golongan A 30 buah, golongan darah B 31 buah, golongan darah O 38 buah, golongan AB 3, Plasma 3 buah, trombosit 1 buah. (mg1/yr)
Sumber : Radar Mojokerto