Semarak Pawai Pembangunan
  • Post by Kota on 12 October 2009
blog-image

MOJOKERTO - Pawai pembangunan di jalan protokol dalam menyambut hari kesaktian Pancasila dan HUT Kemerdekaan RI ke 64, kemarin cukup semarak. Antusias warga juga sangat terlihat sehingga mereka berbondong-bondong memadati lokasi pemberangkatan.

Para pengendara sepeda motor seolah tak mau luput mengikuti pawai. Masyarakat yang menonton lengkap dengan seluruh keluarga. Mereka duduk memenuhi pinggir jalan raya. Momen ini digunakan bagi para keluarga untuk sejenak rehat dari aktivitas sehari-hari sekedar mencari hiburan gratis. Salah satu warga, Ninik, 29, mengaku mengajak seluruh anaknya. Ia memang berjanji kepada anaknya untuk pergi melihat karnaval.

Jalanan pun menjadi padat. Warga, pedagang, polisi, berbaur jadi satu. Namun momen ini dilihat sebagai peluang oleh para PKL. Mereka mengalihkan tempat dagangan biasanya untuk bisa bergabung memenuhi pinggir jalan. Dagangan mereka gelar, berharap rupiah jatuh lebih banyak ke kantongnya. " Saya biasa jualan di pasar Tanjung, " tutur Edi seorang pedangang es dawet asal Kalimati.

Pawai yang dimulai sejak pukul setengah dua itu diberangkatkan oleh Wawali Mojokerto Masud Yusuf di depan lapangan Surodinawan itu diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari kalangan instansi, perusahaan, dan umum. Karnaval yang rutin diadakan tiap tahun itu bertajuk pawai pembangunan. Pawai pembangunan menempuh jalur Jl Surodinawan-Brawijaya-HayamMuruk-Gub Suryo-Ahmad Yani-Mojopahit-Bhayangkara- dan berakhir di Jl Benteng Pancasila.

Para peserta unjuk diri dengan menampilkan sajiannya masing-masing. Pada urutan pertama diisi oleh wakil dari perkumpulan sepeda kuno mojokerto yang dikenal dengan nama Pasumo. Selanjutnya disusul dari grup marching band Mojopahit. Ada peserta yang menampilkan replika perahu mojopahit yang ditampilkan oleh karang taruna Kecamatan Prajurit Kulon. Iron, 32, koordinator rombongan mengaku persiapan yang dibutuhkan untuk membuat replika kapal mojopahit ini dua hari. " Mulai dua hari yang lalu, kita buat kapal ini," tutur pria gondrong ini.

Ada pula yang mengusung tema kesehatan dengan semangat tolak dampak buruk rokok. Bidang pendidikan pun tak luput dijadikan tema. Wajib belajar sembilan tahun dan pengaturan jam belajar menjadi tema yang diangkat oleh beberapa peserta. (mg1)

Sumber : Radar mojokerto