Warga Namai Bunga Monas
  • Post by Kota on 12 October 2009
blog-image

Bunga Bangkai Ditemukan Tumbuh di Lahan Kosong

MOJOKERTO - Warga Lingkungan Kemasan Gang 6 Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dikejutkan dengan temuan bunga aneh di sebuah lahan kosong milik Warimin, 70 warga setempat, kemarin. Bunga yang mengeluarkan bau aneh mirip bunga bangkai oleh warga diberi nama bunga ''monas''. Selain memiliki daun yang lebar, di atas bunga yang didominasi warna ungu itu berbuah kuncup berbentuk Tugu Monas Jakarta.

Bahkan, oleh sebagian warga, bunga tersebut diyakini dapat menyembuhkan penyakit. ''Ada yang bilang setelah bagian yang sakit diolesi bunga rasan nyerinya mulai berkurang," tutur, Suyanti, 31 warga Lingkungan Kemasan Gang 6, Kelurahan Blooto.

Suyanti menceritakan, mulanya bunga aneh berdiameter 50 sentimeter dan tinggi 50 sentimeter dengan dominasi warna ungu dan kuning itu ditemukan warga sejak Jumat (9/10) lalu. Beberapa warga terkejut saat mencium bau aneh yang keluar dari lahan kosong milik Warimin. Merasa penasaran, mereka pun lantas mendekati lahan kosong seluas 15x30 meter yang difungsikan Warimin sebagai kebun pribadi.

Di situ mereka menemukan bunga dalam kondisi sudah dikerubuti lalat hijau. ''Bau dan warnanya berubah-ubah. Mulanya saat ditemukan warnanya hitam kememerah-merahan namun sekarang berubah menjadi ungu. Begitu juga tangkainya berwarna kuning," ujar ibu dua anak ini.

Yang menjadi perhatian warga, bukah hanya tertarik untuk melihat lebih dekat, sebagian justru tanpa dasar dan alasan, mengoleskan tangan pada tangkai dan daun bunga untuk dijadikan obat. ''Tidak dipetik atau diminum. Tapi menggunakan tangan yang dioleskan ke bunga lalu diolskan pada tubuh yang sakit," terangnya.

Warga yang meyakini bahwa bunga tersebut bisa mengurangi rasa sakit rata-rata mengalami sakit pegal linu dan rematik. Bahkan, lanjut Suyanti, ada yang menderita penyakit stroke. ''Malah ada ibu-ibu yang sengaja mengoleskan tepat di bagian payu dara. Entah mengalami sakit apa, saya tidak tahu," bebernya.

Semakin santernya sugesti warga akan khasiat bunga, dalam waktu tiga hari bunga tersebut tidak pernah sepi dari kerumunan warga. Baik anak kecil, remaja maupun orang dewasa. Bahkan, saat ini mereka yang datang sebagian besar berasal dari luar Kelurahan Kemasan.

Ketua RW I RT 3 Bambang Irianto menuturkan, tidak lama setelah ditemukan bunga aneh, pihaknya menanyakan pada Warimin selaku pemilik lahan. Terkait kebenaran bunga yang ditanam. Namun, dari jawaban yang diterima, Warimin, kata Bambang tidak pernah menanam bunga aneh atau tidak jelas asal-usulnya. ''Justru dia (Warimin, Red) mengatakan bunga yang ditanam bukan bunga seperti itu (aneh, Red), tapi tanaman bentul yang dibeli dari Malang," terangnya.

Karenanya untuk menghindari sugesti yang berlebihan, Bambang berencana akan melaporkan temuan tersebut ke Kantor Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Sebab, dia khawatir jika bunga yang belum diketahui jenis dan asal usulnya malah menjadi momok bagi warga. Utamanya menyangkut kesehatan dan efek samping jika dimanfaatkan sebagai obat.

''Rencana saya begitu. Jangan sampai terlalu percaya (sugesti). Bukan sembuh yang didapat, khawatir bunga itu mengandung racun," paparnya. (ris/yr)

Sumber : Radar mojokerto