Dinas Sorot Guru Malas Pasca Lebaran
  • Post by Kota on 24 September 2009
blog-image

Di-Sweeping, Ancam Tindak Tegas

MOJOKERTO - Cuti bersama keagamaan atau Idul Fitri 1430 Hijriah bagi siswa sekolah yang ditetapkan Dinas P dan K Kota dirasa berpotensi memunculkan rasa malas para guru dan siswa di hari pertama masuk. Selain masih dalam nuansa Lebaran, kalangan pendidik dan siswa biasanya menganggap sepi hari-hari pertama aktivitas. Karenanya, untuk menghidari hal itu Dinas P dan K akan melakukan sweeping dan absensi rutin sebagai upaya penegakan kedispilinan pendidikan.

''Karena jadwal libur dan hari masuk sekolah sudah ditentukan kami ingin mereka bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar tepat waktu," ungkap Kepala Dinas P dan K, Suharto.

Kekhawatiran jika terlambat masuk sekolah, tentunya bisa berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah sendiri. Semisal ketertinggalan jam pelajaran. Atau justru pelajaran yang dicapai tidak sesuai harapan, lantaran guru pengajar berhalangan masuk pada jam pelajaran paska lebaran. ''Makanya biar hal itu tidak terjadi kita tetap akan melakukan pengecekan di masing-masing sekolah," imbuhnya.

Menurutnya, sebagai langkah kedisiplinan di masing-masing sekolah, Dinas P dan K sebelum hari libur sekolah yang ditetapkan pada 14-28 September sudah melakukan sosialisasi. Baik pada kepala sekolah, pengawas, maupun MKKS di semua tingkatan.

Terhadap siswa misalnya, Dinas P dan K meminta internal sekolah memberlakukan absensi sejak hari pertama masuk. Sedangkan bagi pengajar atau guru sekolah, pihaknya lantas meminta MKKS maupun pengawas turut terlibat dalam kedisiplinan.

''Artinya kalau ada siswa yang tidak disiplin yang menindaklanjuti adalah internal sekolah sendiri. Sedangkan bagi guru atau pegawai sekolah yang bolos masuk di hari pertama tentunya akan ditindaklanjuti oleh pengawas dan MKKS," ujarnya. Selain internal dinas P dan K, bagi pengajar yang berstatus PNS, untuk memantau kedisiplinan dinas akan melibatkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Hal itu tak lain, sebagai upaya penindakan dan pembinaan bagi yang terbukti ketahuan melanggar kedisiplinan PNS. ''Kalau memang itu berkaitan dengan BKD tentunya akan kita libatkan. Namun jika bisa dilakukan pembinaan yang menindaklanjuti cukup dari internal dinas," paparnya.

Kendati demikian, sebagai orang nomor satu di Dunia P dan K Kota, Suharto berharap pada siswa, pelajar dan guru pengajar tidak supaya bermalasan mengikuti kegiatan belajar mengajar pada 28 September.

''Sebab demikian itu sangat mendukung program pendidikan pemkot. Yang lebih penting program pendidikan di kota itu berlangsung sesuai harapan. Termasuk libur Lebaran ini tidak dijadikan alasan bolos sekolah," tegas Suharto. (ris/yr)

Sumber : radar mojokerto