blog-image

MOJOKERTO - Upaya Pemkot Mojokerto menggelar operasi pasar murah (OPM), belum memengaruhi harga sembako di pasaran. Rata-rata harga sembako masih relatif tinggi di pasaran. Gula pasir misalnya, saat ini harga jualnya mencapai Rp 9.200 per kilogram. Serta harga beras jenis IR 64 masih dijual dengan harga Rp 5.500 per kilogram.

Hanya harga jual minyak goreng (migor) jenis curah yang bisa dibilang setara. Yakni Rp 8 ribu per kilogram. Sedangkan di pasar murah migor jenis kemasan 2 pak atau setara 2 kilogram dijual Rp 17 ribu. ''Sampai sekarang harga gula belum stabil," ungkap Ali Imron, salah satu pedagang di Pasar Tanjung Anyar Mojokerto.

Memang, ketimbang dua pekan harga si manis lalu tembus hingga Rp 9.500 per kilogram sekarang cenderung menurun dari sebelumnya,. Akan tetapi penurunan harga hingga Rp 300 ini dianggap sebagian pedagang belum berpengaruh khususnya pada kestabilan harga gula. ''Memang turun, tapi kalau dibilang stabil belum bisa sebab harga semula antara Rp 7.000-Rp 7.500 per kilogram,'' imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan Helmy, pedagang sembako lainnya. Kendati terdapat OPM yang digelar bertujuan mengembalikan harga pasar, namun dalam mendekati hari Lebaran ini harga beras untuk jenis IR 64 saat ini belum stabil. Yaitu dijual dengan harga Rp 5.500 per kilogram.

''Untuk beras IR 64 memang harganya masih segitu,'' katanya. Namun jika dibandingkan dengan harga jual beras yang ditawarkan dalam OPM, jauh lebih murah. Sebab, untuk beras IR 64 dijual dengan harga Rp 4.600 per kilogram.

Kendati demikian, kalangan pedagang menduga tidak berpengaruhnya operasi pasar yang dilakukan pemkot terhadap kestabilan harga sembako adalah karena perubahan perilaku pasar. Utamanya bagi konsumen menjelang Lebaran.

''Mungkin sebelum mereka sudah membeli sembako dengan jumlah banyak. Apalagi sekarang konsumen lebih memenuhi kebutuhan Lebaran seperti pakaian dan kue ketimbang sembako," terang Didik pedagang beras.

Sementara itu dari pantauan Darmo di lokasi, OPM di Jalan Benpas sepertinya belum menarik perhatian masyarakat banyak. Sebab, dari stan gula dan mitan termasuk stan UKM yang disediakan, masyarakat yang datang masih terbatas. Hanya sejak dari pukul 09.00 pagi pembeli yang datang cenderung didominasi ibu-ibu.

''Pasarannya tidak seperti yang dibayangkan biasa-biasa saja. Saya kita dengan harga sembako mahal banyak pembeli yang datang ke sini," ujar Hima, salah satu pembeli.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag, Abdul Rochim menuturkan, OPM yang digelar kemarin bisa dibilang sudah sesuai harapan. Sebagai contoh, walau baru pukul 10.30 gula pasir yang disediakan sebanyak 2 ton sudah laku lebih dari 350 kilogram. ''Artinya menandakan bahwa OPM ini benar-benar dimanfaatkan warga," katanya. ''Bahkan cenderung ramai," tambahnya. (ris/yr)

Sumber : Radar Mojokerto