blog-image

Memasuki bulan suci Ramadhan, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Mojokerto menggelar aksi damai yang bertempat di halaman kantor pemkot Mojokerto, Kamis (20/8).

Dalam aksi ini HTI yang berjumlah 200 akhwat dan ikhwan serta anak-anak, menyatakan seruannya tentang bulan ramadhan. Seruannya ditujukan kepada seluruh umat Islam agar mempersiapkan diri dengan sebaik – baiknya menghadapi bulan puasa yaitu dengan cara ruhiyah (spiritual) dengan memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban ini. Misalnya memperbanyak membaca Al– uran dan memahami isinya dan mentadabbur – i kandungannya. Secara fikriyah ( intelektual) dengan mengkaji kembali seluruh tuntunan berkenaan dengan puasa Ramadhan, serta menggembirakan hati menyambut kedatangan bulan Ramadhan ini agar dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan khusyu’ dan penuh penghayatan. Serta secara jasadiyah (fisik), dengan memperbanyak riyadhah, yaitu latihan, seperti puasa sunnah bulan Sya’ban.

Juru bicara HTI Mojokerto Choril Mahfud bersama rekan-rekannya ketika menemui Wawali di ruang kerjanya mengatakan bahwa aksinya ini merupakan aksi damai dan sekaligus silaturahmi, menjelang bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi. “Kami juga ingin meluruskan pandangan masyarakat bahwa Islam adalah agama yang damai bukanlah agama teroris,” lanjutnya.

Kepada Pemerintah HTI juga menaruh harapan agar sungguh–sungguh menjaga situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya agar tetap konduksif sehingga umat Islam dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan sebaik– baiknya. “Tempat – tempat maksiat hendaknya ditutup, sebagai gantinya dihadirkan tempat hiburan yang sehat, yakni halal dimana didalamnya tidak terdapat perkara yang dilarang oleh Islam seperti pornografi, miras, narkoba,” harap Choril Mahfud.
Sementara wawali juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang damai, Islam tidak pernah mengajarkan terorisme. Ia berpesan agar HTI bisa mengajak masyarakat untuk menerapkan syariat Islam dengan baik dan meluruskan pendapat yang keliru. “Pemerintah dalam hal ini harus didukung oleh semua lapisan masyarakat untuk menciptakan suasana Ramadhan yang kusyu’, aman dan tertib, dan jangan sampai masyarakat kota Mojokerto terkena hasut atau provokasi yang dapat meresahkan ataupun  menimbulkan aksi teror” paparya. (Rr-Humas)