blog-image

Mendongeng biasanya dilakukan oleh para Ibu atau orang tua untuk menina bobokan anaknya, namun kali ini sejumlah siswa SD/MI mendongeng dalam sebuah lomba story telling yang digelar oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, Selasa (28/7) di Pendopo Graha Praja Wijaya. Di ajang ini, sebanyak 45 siswa/siswi SD/MI se Kota Mojokerto menunjukkan kebolehannya dalam bercerita. Melihat dan mendengar bocah-bocah mendongeng terlihat sangat menarik dan membanggakan. Apalagi, beberapa cerita yang dibawakan merupakan cerita rakyat atau legenda seperti Malin Kundang, Legenda Batu Menangis, Keong Emas, si Kodok yang bisa dipetik hikmahnya oleh generasi muda. Ditambah dengan aksi panggung serta alat peraga, aksesoris, serta pernak-pernik seperti boneka, tongkat sihir, siswa-siswi terlihat antusias. Acara dibuka oleh Wakil Walikota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus mewakili Walikota. Dalam sambutannya Wawali mengatakan lomba ini sangat bagus untuk meningkatkan minat baca anak. Seiring dengan program pemerintah kota Mojokerto untuk mencerdaskan masyarakat kota Mojokerto. “Membaca perlu ditanamkan sejak usia dini. Even seperti ini hendaknya ditindaklanjuti di sekolah-sekolah, apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, lomba membaca hendaknya digelar,” paparnya. Lebih lanjut dikatakannya pemerintah kota Mojokerto untuk lima tahun ke depan mencanangkan program kota Mojokerto berlingkungan pendidikan. Pendidikan tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat. “Sebaik apapun program pendidikan, selengkap apapun fasilitas, namun jika tanpa partisipasi dari keluarga dan masyarakat maka tidak akan tercapai dengan baik.” katanya. Perpustakaan memiliki peran yang penting dalam hal pendidikan, untuk itu baik di rumah, mushola juga perlu didirikan perpustakaan, tambah Wawali. Sementara Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto Dra. Kasih, M.Si mengatakan dengan digelarnya lomba ini juga bisa menjadi tolak ukur sampai sejauh mana siswa bisa mengingat apa yang telah dibaca dari buku-buku cerita baik dari daerah, sejarah dan pahlawan. “Untuk pemenang juara pertama dan kedua dalam lomba ini akan dikirim ke tingkat propinsi besok,” katanya. Peserta dalam lomba ini adalah siswa/siswi SD/MI kelas 5 dan 6. Sebagai dewan juri dalam lomba ini yaitu dari Badan Perpustakaan Propinsi serta Sri Rahayu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Adapun penilaian dilihat dari kemampuan/skill peserta, teknik bercerita, penguasaan materi dan penampilan peserta dalam mendongeng. Pemenang lomba ini mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan. Untuk juara I mendapat Rp. 1.200.000,-, Juara II mendapat Rp. 900.000,- Juara III sebesar Rp. 700.000,- dan Juara Harapan I sebesar Rp. 500.000,- (Rr-Humas)