blog-image

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi aparatur para pendidik, Badan Kepegawaian Daerah Kota Mojokerto menyelenggarakan Diklat Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi Kepala dan Guru Sekolah Dasar Tahun 2009 yang dibuka oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM di Pendopo Graha Praja Wijaya, Selasa (21/7).

Kepala Badan Kepegawaian Kota Mojokerto mengatakan diklat ini bertujuan agar para guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dapat berjalan efektif, efisien, dan professional serta akuntabel di lingkungan unit kerjanya sesuai dengan tupoksinya. 

Peserta Diklat KTSP berjumlah 120 orang Kepala dan Guru Sekolah Dasar, yang terbagi dua angkatan dan tiap angkatan berjumlah 60 orang. Diklat untuk angkatan pertama dilaksanakan mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Juli, sedangkan angkatan kedua tanggal 27 Juli sampai dengan 1 Agustus 2009 yang bertempat di Gedung Dharma Wanita Jl. Hayam Wuruk Kota Mojokerto. Sebagai widyaiswara yaitu dari Badan Kepegawaian Daerah Kota Mojokerto, Dinas P dan K Kota Mojokerto dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Propinsi Jawa Timur.

Materi yang diberikan dalam diklat ini antara lain kebijakan pendidikan, manajemen sekolah, wawasan dan kurikulum pendidikan, pengembangan potensi, serta Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Selain pemberian materi diklat juga akan dilaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas P dan K Kota Malang. 

Walikota Mojokerto dalam sambutannya mengatakan sejak awal menjabat di kota Mojokerto selalu mengutamakan pendidikan, kemudian kesehatan. Namun kedua hal ini merupakan dua hal yang tidak teprisahkan. Diklat ini harapnya bukan hanya sekedar seremonial, atau pengisi waktu, dengan diklat ini bisa menambah wawasan pendidikan sekaligus sebagai diskusi.

Lebih lanjut dikatakannya dengan kemajuan zaman teknologi saat ini guru harus lebih kreatif dari muridnya. “Jangan sampai guru kuper,” katanya. Namun yang paling penting adalah disiplin. Bagaimanapun guru menjadi contoh kedisiplinan. Menanggapi masalah penerimaan siswa baru kemarin, yang banyak mencuat di media, walikota berharap selanjutnya segera diselesaikan. “Jangan sampai terulang lagi,” tambahnya. 

Dalam menjalankan tugasnya, Guru harus tanggap terhadap masalah yang mundul. Dan menghadapi murid yang bandel, guru harus sabar dan hati-hati, karena hanya dengan menjewer murid saja bisa jadi masalah, katanya.

Hadir dalam pembukaan kegiatan ini Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Kepala Badan, Bagian, dan Camat se kota Mojokerto. (Rr-Humas)