blog-image

Keinginan warga Pulorejo untuk segera memiliki jalan dan jembatan alternatif akhirnya bisa terealisasi. Ini terwujud dengan dibangunnya jalan dan jembatan alternatif di Lingkungan Balongkrai dan Balongcangkring I Kelurahan Pulorejo yang telah diresmikan oleh Walikota Mojokerto, Jum’at (17/7) malam.

Ketua Panitia kegiatan ini, Suyanto, mengatakan sudah bertahun-tahun masyarakat Balongkrai menginginkan pembangunan ini, namun baru Walikota Mojokerto Ir. Abdul Gani Soehartono, MM yang merespon usulan para tokoh, RT, RW masyarakat Balongkrai. “Semula Walikota menyanggupi usulan guyon-guyon parikeno namun nyata terwujud,” katanya.

Dalam sambutan walikota mengatakan sejak awal menjabat, ia mengaku senang dengan pulorejo dan terus memperhatikan. Sebelumnya Pulorejo ini merupakan bagian dari kabupaten, namun kemudian menjadi milik kota sehingga sekarang harus setara dengan kelurahan lain di kota mojokerto lainnya.

Walikota mengatakan setelah peresmian ini, pemerintah kota mojokerto juga akan membangun pelebaran jalan di Pulowetan. Oleh karena itu menanggapi permasalahan pembangunan saluran air, warga diminta membangun selokan air sendiri. Ia juga minta agar warga menciptakan budaya bersih.

Semula warga meminta nama walikota Ir. Abdul Gani Soehartono, MM dijadikan nama jalan di lokasi ini, namun ia ingin agar nama lingkungan di Pulorejo ini bertabur bintang-bintang, karena nama jalan di perumahan-perumahan sudah ada nama jalan buah-buahan dan gunung-gunungan. Dan menurutnya, nama Balongcangkring kurang ngetrend . “Jadi jalan ini akan saya namai sama dengan bintang kelahiran saya yaitu Jalan Cancer, dan jalan yang di atas nanti dinamai jalan Leo,” katanya. Dengan pemberian nama ini ia berharap mudah-mudahan hari esok pulorejo menjadi harapan di masa datang.

Acara peresmian jalan dan jembatan alternatif ini ditandai dengan pemotongan untaian melati serta penyerahan wayang kepada Ki Dalang Pitoyo. Acara peresmian ini berlangsung meriah dan warga juga tampak antusias mengikuti kegiatan ini terutama dengan adanya hiburan campursari, dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, yang disumbang Walikota, dengan dalang Ki Pitoyo dengan lakon kali ini Wahyu Eko Bahono Langgeng.

Sementara itu Walikota juga berharap agar pendidikan terus ditingkatkan dan jam belajar yang telah dicanangkan terus digalakkan. “Selain pendidikan, siskamling juga harus ditingkatkan. Jangan sampai ada provokasi atau bom seperti di Jakarta. Namun nanti kalau siskamling jangan main gaple,” tuturnya.

Hadir pula dalam kegiatan ini wawali, sekda, kepala dinas terkait, camat, dan lurah, ketua LPM, RW, RT dan masyarakat sekitarnya. (Rr-Humas)