blog-image

Ada temuan kajian tentang ketidak berhasilan para pengusaha mulai dari usaha kecil dan menengah tidak bisa mengembangkan usahanya dikarenakan terbatasnya modal, kurang disiplin dan belum cepatnya menangkap peluang, namun kini pengusaha boleh tersenyum karena Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi dan UKM, Rabu (1/7), di Pendopo Graha Praja Wijaya telah berlangsung penyerahan perkuatan modal bergulir bagi 30 Koperasi dan 90 Pra Koperasi Tahun 2009 serta sosialisasi pembiayaan.

Kegiatan ini dihadiri Walikota Mojokerto, Wakil Ketua DPRD, Wakil Walikota Mojokerto, Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian serta Ketua dan bendahara Koperasi, Pra Koperasi, UKM dan anggota Pra Koperasi di Kelurahan, RW, RT baik yang sudah berbadan hukum atau yang belum.  

Ir. H. Abdul Gani Suhartono, MM Walikota Mojokerto dalam sambutannya selalu menyampaikan bahwa walaupun kota Mojokerto kecil tapi tidak boleh putus asa, potensi yang ada harus dikembangkan. Menurut pengalaman Walikota sendiri yang juga seorang pengusaha, yang bukan merupakan warisan orang tua, ternyata menjadi seorang pelaku usaha banyak tantangan yang dihadapi, namun berkat kemauan, disiplin dan bekerja keras akhirnya bisa sukses. “Pengusaha harus memiliki skill dan tidak boleh cengeng. Serta kecepatan mata memandang, apa yang kita pandang harus cepat ditangkap Kalau ketinggalan tidak mendapatkan peluang tersebut,” katanya.

Di Kota Mojokerto masih banyak peluang yang bisa digarap untuk menambah penghasilan, pesannya, ibu-ibu bisa membuat kerajinan atau cindera mata. Untuk modal dan ketrampilan Pemkot terus berupaya bekerja sama dengan perbankan, sedangkan pelatihan ketrampilan juga hendaknya diadakan oleh Disperindag. “Mari bangkit mencari inovasi baru, karena hidup semakin sulit, jangan malas harus kerja keras demi kesejahteraan keluarga,” harap Walikota.

Sementara Hj. Harlisyati, SH, Msi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Mojokerto melaporkan bahwa sebelum penyerahan modal lebih dahulu diadakan pelatihan selama dua hari bagi anggota Koperasi dan Prakoperasi di Gedung pertemuan TP PKK Kota Mojokerto Jl. Hayam Wuruk. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para penerima bantuan bisa memanfaatkan dengan baik dan benar. “Bagi penerima sebelumnya ada seleksi dari Bapeko, pembangunan dan Kecamatan antara lain menyeleksi surat permohonan, nilai score survey, kelengkapan organisasi serta keaktifan mengangsur,” kata Harlis.  

Lebih lanjut dipaparkannya perkuatan modal yang diserahkan sekitar Rp. 750 juta dan Rp. 500 juta untuk UKM, yang diberikan kepada 30 anggota Koperasi masing-masing mendapatkan Rp. 10 juta dengan diangsur selama sepuluh kali tanpa bunga dan 90 anggota Pra Koperasi masing-masing Rp. 5 Juta sama diangsur selama sepuluh kali tanpa bunga. Lebih lanjut dikatakan Perda UKM yang merupakan hak inisiatif telah dibahas bersama legislatif dan ekskutif setelah mendapat persetujuan dari Propinsi Perda tersebut akan diundangkan dan disosialisikan. Kepada Pengurus bantuan yang sudah diserahkan yang bisa dipakai untuk membantu mngembangkan usaha dapatnya menjadi contoh khususnya dalam hal penyaluran maupun pengembalian angsuran.

Agar lebih paham tentang modal, penerima bantuan diberi sosialisasi yang dipandu oleh J. Enang Sutarto dengan nara sumber dari perbankan yang membidangi perkreditan, Endro Tanoyo dari Bank Mandiri, Setiawan Anas Purwanto , Cabang BNI Mojokerto, dan Yudo Kardono dari Cabang BRI Mojokerto menyampaikan materi mengenai kredit Wirausahawan mandiri antara 100 juta sampai dengan 2 milyard untuk pengusaha/badan usaha dengan kriteria ada usahanya dan sudah berjalan selama dua tahun. (Rr-Humas)