blog-image

Upaya perjuangan dan penantian panjang segenap komponen warga Kota Mojokerto untuk meraih kembali Anugerah ADIPURA nampaknya membuahkan hasil setelah terputus selama empat belas tahun semenjak Kota Mojokerto terakhir kali menerima penghargaan ADIPURA pada tahun 1995.

Perjalanan panjang untuk merebut kembali ADIPURA tersebut sempat mengalami pasang surut dari semula mendapatkan ADIPURA tahun 1995 kemudian pada tahun 2006/2007 merosot tajam dengan mendapatkan predikat kota terkotor pada peringkat ke-37 dari 38 Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur (nilai dibawah 60), kemudian pada tahun 2007/2008 peringkatnya mengalami kenaikan dengan menduduki urutan ke-24 dari 38 Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur dengan perolehan nilai 66,59, selanjutnya pada penilaian tahun 2008/2009 berhasil meraih nilai diatas 73,00 sehingga layak mendapat predikat Kota Bersih dan meraih Anugerah ADIPURA.

Penghargaan ADIPURA ini diserahkan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta tanggal 5 Juni 2009 kepada Walikota Mojokerto Ir. Abdul Gani Soehartono, MM didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Mojokerto selaku Ketua Tim Persiapan Penilaian Adipura.

Faktor kegagalan yang sempat dialami dalam meraih ADIPURA disebabkan oleh rendahnya perolehan nilai beberapa indikator penilaian antara lain : Kondisi TPA yang kurang memenuhi persyaratan teknis, kurangnya penghijauan kota, tidak terawatnya hutan kota, keberadaan PKL yang mengganggu ketertiban umum, kondisi pasar dan terminal yang kurang tertata dengan baik, dsb.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk meraih kembali ADIPURA yakni antara lain :

1. pembangunan   kolam    lindi,    pengurukan    gundukan    sampah,    serta pembangunan tempat pengolahan kompos) dan penghijauan lokasi TPA ;

2. Penanaman pohon-pohon  lindung yang  merata  di  pinggir jalan-jalan protokol;

3. Rehabilitasi hutan kota berupa penambahan jenis pohon penghijauan dan pembangunan taman bermain anak ;

4. Penambahan taman-taman kota dan pengecatan pohon lindung ;

5. Pembersihan dan pengerukan wallet saluran air dalam kota ;

6. Partisapasi aktif warga kota dalam bentuk kerja bhakti massal jum'at bersih dan minggu berseri;

7. Pemasangan  lampu PJU yang merata di  seluruh kawasan kota dan pemasangan lampu-lampu hias di taman-taman kota ;

8. Penambahan jam kerja petugas penyapu jalan menjadi 2 shift (pagi dan siang hari);

9.    Penataan dan penghijauan kawasan terminal "Kertajaya" ;

10. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dan kawasan
permukiman;

11. Penambahan sarana dan prasarana persampahan (pembuatan komposter komunal di sekolah-sekolah dan kawasan perumahan, penambahan armada kendaraan opersional pengangkut sampah, pembangunan TPS baru dan penambahan container baru), dsb.
Sedangkan kendala yang masih dihadapi Pemerintah Kota Mojokerto untuk dapat mempertahankan ADIPURA yaitu masalah PKL yang belum maksimal ditertibkan keberadaannya dan belum optimalnya penataan pedagang di kawasan Pasar Tanjung Anyar dan sekitarnya. (Rr-Humas)