blog-image

Memperingati Hari Kartini ke-130 dan Hari Kebangkitan Nasional ke-101 tahun 209, Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Remaja Majelis Ulama Indonesia Kota Mojokerto menyelenggarakan Dialog Interaktif dengan tema Keserasian Gender dalam Membina Rumah Tangga Sakinah Mawadah Warahmah. Dialog bertempat di Pendopo Graha Praja Wijaya, Kamis (7/5) yang dibuka oleh Wakil Walikota Mojokerto Drs. Mas’ud Yunus mewakili Walikota.

Ketua Panitia Dra. Sri Ngambarwati, MM mengatakan sebagai perempuan Indonesia masa depan harusnya dilihat dan diperlakukan sebagai manusia lengkap dengan segala aspek kemanusiaannya. “Peran perempuan masa kini dalam menyiapkan perempuan Indonesia di masa depan harus benar-benar menyentuh esensi pematangan potensi dalam diri,” katanya. Untuk itulah diselenggarakan dialog ini dengan tujuan antara lain untuk mensosialisasikan pengaruh utama gender dalam membina rumah tangga sakinah mawadah warohmah berdasarkan pandangan Islami sebagai langkah dan upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki serta mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Peserta dalam dialog ini berasal dari ormas Islam, ormas perempuan Islam, organisasi wanita PKK Dharma Wanita Persatuan GOW, Forum Komunikasi Karang Taruna, KORPRI, dan pelajar SMA sederajat serta mahasiswa. Sementara narasumber dalam dialog ini yaitu Suudiyah, SH, M.Pd memberikan materi tentang Kekerasan Berbasis Gender dalam Rumah Tangga dan Muslimah AM. S.PdI mengulas masalah keserasian gender dalam membina rumah tangga sakinah, mawaddah warohmah.  

Ketua MUI Kota Mojokerto Drs. Muthoharun Afif, Lc, MHi mengatakan peran MUI khususnya kota Mojokerto sangat besar dalam upaya meningkatkan SDM kota Mojokerto, dan melalui Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Remaja ini diharapkan bisa memberikan wadah untuk perempuan baik Ibu-ibu dan remaja. Ia sangat mendukung kegiatan ini dan berharap tidak diperuntukkan bagi perempuan atau Ibu-ibu saja tapi juga para Bapak yang juga perlu mendapatkan pemahaman yang baik tentang masalah gender ini sehingga bisa tukar pikiran saling memberi masukan yang baik dan akhirnya bisa membentuk rumah tangga sakinah mawadah warohmah.

Sementara Wawali dalam sambutannya mengatakan sesuai dengan visi misi kota Mojokerto yaitu meningkatkan masyarakat sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral memiliki 11 misi dan empat agenda yang salah satunya adalah tata kelola pemerintah yang bersih dan baik. Pemkot Mojokerto juga memberikan atensi yang baik terhadap gender terutama untuk pemberdayaan perempuan. “Sebagaimana dalam Islam telah diatur tentang gender ini yaitu tidak ada perbedaan antara wanita dan pria serta memberi kesempatan yang sama,” paparnya. Pun tentang gender ini juga dimasukkan dalam RPJMD kota Mojokerto, lanjut Wawali. (Rr-Humas)