blog-image

Dalam tujuh tahun terakhir Propinsi Jatim masuk peringkat ke3 kasus HIV/AIDS. Ini merupakan fenomena gunung es, di permukaannya terlihat sedikit namun sebenarnya masih banyak yang belum terdeteksi dan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ini disampaikan oleh R. Otto Bambang Wahyudi dalam acara Orientasi Kader dalam Upaya Penanggulangan HIV/AIDS Bagi Remaja dan Ibu Rumah Tangga yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto di Pendopo Graha Praja Wijaya, Senin (27/4).

“Tahun-tahun sebelumnya Jatim masih menduduki peringkat 4 setelah Papua. Dan saat ini tidak ada satu kota/kabupaten yang bebas HIV,” jelasnya. Propinsi Jabar menduduki peringkat pertama kemudian disusul DKI, Jatim, Papua. 

Menurut catatan Otto Bambang Wahyudi pengguna jarum suntik di kota Mojokerto sebanyak 510 orang, sedangkan di Kabupaten Mojokerto sejumlah 1.550 orang. Jumlah PSK di kota Mojokerto adalah 960 orang. Dari 960 orang memiliki customer berjumlah 11.520 orang. Jumlah laki-laki yang bermain seks dengan sesama laki-laki atau gay mencapai 240 orang, dan waria ada 40 orang. Hal ini berpotensi bisa menularkan dan bisa merembet ke ibu rumah tangga, seperti misalnya suami yang suka “jajan” bisa menularkan ke istrinya.

Materi Stigma dan Diskriminasi yang disampaikan oleh R. Otto Bambang Wahyudi ini lebih menekankan dari aspek sosiologis tentang bagaimana pengaruh yang terjadi akibat perubahan sikap dan perilaku remaja dan anak-anak. Berbagai upaya dilakukan untuk penanggulangan HIV/AIDS antara lain pencegahan melalui intervensi perubahan perilaku, VCT, care, support treatment, pencegahan positif dengan memberi obat. 

Kondom perempuan juga bisa digunakan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit ini. “Dari hasil penelitian pria/suami akan lebih cinta kepada pasangannya meski menggunakan kondom ini, dan kondom perempuan ini memiliki kelebihan bisa dipakai beberapa kali,” paparnya. 

Kegiatan orientasi ini diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kelurahan, Dharma Wanita, dan dari berbagai unsur organisasi wanita lainnya. Sementara dalam sambutan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto mengatakan bahwa kegiatan ini bisa memotivas kader untuk melakukan pembinaan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. “Kader diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat untuk perilaku hidup sehat, mensosialisasikan kepada anak dan remaja, memberi pengobatan dan dukungan kepada penderita, dan jangan dikucilkan tapi mencari jalan keluar agar bisa menjalani sisa hidupnya dengan benar,” ujarnya.

Ketua Pokja I TP PKK Propinsi Jatim Bambang Kusbandono mewakili Ketua TP PKK Propinsi Jawa Timur mengatakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Timur, dalam penanggulangan telah melakukan pendekatan ke masyarakat melalui pencegahan pengobatan perawatan dan dukungan kepada ODHA. “Permasalahan ini bukan hanya kesehatan tapi juga social budaya, ekonomi bahkan keamanan. (Rr-Humas)