blog-image

Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2009-2014 Kota Mojokerto digelar di Pendopo Graha Praja Wijaya oleh Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto, Selasa (3/2). Hadir dalam musrenbang ini Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM, Wakil Walikota Drs. Mas’ud Yunus, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Propinsi Jawa Timur Ir. Budi Setyawan, ME, Kepala Bappeko, Wakil Ketua DPRD, dengan peserta yang diikuti oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Perguruan Tinggi, ormas dan LSM kota Mojokerto.

RPJMD merupakan penjabaran visi misi Walikota terpilih sesuai dengan UU no. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan, sebagai sarana untuk menampung aspirasi masyarakat serta membangun konsensus antar “stakeholders” untuk menentukan arah pembangunan kota Mojokerto.Penjabaran visi, misi disampaikan oleh wawali Drs. Mas’ud Yunus. Visi kota Mojokerto 2009-2014 adalah terwujudnya kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. Sedangkan terdapat 11 misi antara lain mewujudkan clean and good governance, meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam proses pembangunan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kualitas pendidikan dan SDM, kesejahteraan sosial ekonomi, upaya pengentasan kemiskinan, mewujudkan iklim usaha yang kondusif, profesional dan berdaya saing tinggi.

Luas kota Mojokerto sangat kecil dan hampir tidak memiliki sumber daya alam, namun hendaknya dapat memanfaatkan yang ada seperti misalnya keberadaan PKL. “Banyak produk kota yang bisa dipromosikan seperti kerajinan sepatu, kapal. “Di kota Mojokerto memang tidak memiliki tempat wisata seperti gunung bahkan pulau, tapi bisa menciptakan wisata PKL. Untuk itu bagaimana menata PKL menjadi tertib dan indah, sehingga orang bisa senang datang ke kota Mojokerto,” kata wawali.

Selain itu sebagai pemerintah yang harus dilakukan adalah bagaimana layanan bisa sampai kepada masyarakat, pendidikan bisa murah tapi bermutu. Menurut wawali sepertiga penduduk kota Mojokerto masuk kategori miskin. “Di kota Mojokerto dua orang kaya berhadapan dengan satu orang miskin. Diharapkan minimal 25 % kemiskinan bisa ditekan dengan upaya terpadu dari semua sektor,” harapnya.

Sementara Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Propinsi Jawa Timur Ir. Budi Setyawan, ME menyampaikan program-program strategis, kebijakan spasial Propinsi Jatim dan positioning kota Mojokerto, serta arahan sinergitas program strategis Jatim dengan Kota Mojokerto. Saran dan masukan juga diajukan oleh peserta yang hadir tentang substansi rancangan RPJMD. (Rr-Humas)