blog-image

Sosialisasi Pemilihan Umum anggota DPR, DPD, DPRD, Propinsi dan kota tahun 2009 digelar oleh Korpri dan KPU Kota Mojokerto yang bertempat di Balai Kelurahan Balongsari, Selasa (17/2). Sosialisasi dibuka oleh Wakil Walikota (wawali) Mojokerto, Drs. Mas’ud Yunus selaku penasehat Korpri Kota Mojokerto, dan dihadiri Ketua KPU Kota Mojokerto, pengurus serta anggota Korpri dari dinas/instansi, Kecamatan, Kelurahan se kota Mojokerto.

Ketua Korpri Kota Mojokerto Drs. Irfan Sugijanto, MSi mengatakan sosialisasi ini dianggap aktual dan penting bagi anggota korpri, menyambut pesta demokrasi yang akan dihelat di bulan April 2009. “Anggota Kopri sebagai PNS yang merupakan akronim dari Proporsional, Netral dan Sejahtera. Proporsional berarti menguasai bidang, tugas, memiliki nilai moral serta tidak berpolitik praktis. Netral berarti tidak memihak pada salah satu partai politik tapi PNS tetap mempunyai hak pilih, sedangkan sejahtera berarti berhak memperoleh imbalan gaji untuk penghidupannya yang layak,” jelasnya.

Dalam sambutannya wawali menyampaikan, menyukseskan pemilihan legeslatif merupakan bagian dari tugas kita sebagai warga negara maupun umat beragama. Dalam islam, hukum menyukseskan pileg itu wajib, dengan semangat kenetralan. Korpri di tengah masyarakat adalah sebagai panutan dalam melaksanakan aktifitas maupun menyukseskan pileg, katanya, bagaimana korpri bisa melaksanakan positif agar bisa melaksanakan demokrasi yang baik, tidak hanya sekedar euforia.

Lebih lanjut dijelaskannya tipe rakyat dalam memilih ada 4 macam: rasional dan bermoral. Kedua, tipe rasional tapi tidak bermoral, biasanya menjadi provokator. Ketiga emosional tapi bermoral, yaitu pemilih tidak tahu tentang pemilu tapi menyukseskannya dengan tulus dan mencoblos dengan hati nurani. Dan keempat yaitu pemilih emosional dan tidak bermoral. Wawali berharap Korpri bisa memiliki tipe rasional dan bermoral.

“Salah satu upaya menyukseskan pileg adalah dengan mengikuti sosialisasi ini dengan lancar, tertib dan antusias sehingga bisa disampaikan kepada masyarakat dengan semangat kenetralan. Korpri tidak boleh terlibat politik praktis. Tapi harus sesuai dengan hati nurani,” demikian tegas wawali menutup sambutannya. (Rr-Humas)