Konferensi Igtki-pgri Kota Mojokerto
  • Post by humas on 28 January 2009
blog-image

Masa Bakti 5 tahun pengurus kota IGTKI-PGRI Mojokerto telah sampai pada penghujung tahun sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga IGTK-PGRI, maka diselenggarakan konferensi IGTKI-PGRI Mojokerto tahun 2009 di Gedung Dharma Wanita Persatuan Jl. Hayam Wuruk, Rabu (28/1), dihadiri oleh Wakil Walikota, Pengurus IGTKI Propinsi Jawa Timur, Ketua DPRD, Kepala Dinas P dan K, Ketua IGTKI PDI dan II serta Guru TK se Kota Mojokerto.

Drs. H. Mas’ud Yunus, Wakil Walikota Mojokerto mewakili Walikota dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa 5 tahun ke depan kota Mojokerto pembangunan diarahkan 4 hal yaitu kota Mojokerto yang sehat, cerdas, sejahtera dan yang bermoral. Untuk yang cerdas akan memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas supaya bisa berkualitas diperlukan layanan pendidikan yang baik. “Itu semua tergantung dari Guru, Guru sangat menentukan sebagai ujung tombak kualitas pendidikan maka profesionalisme Guru terus ditingkatkan disamping itu Pemkot akan memberi perhatian pada guru antara lain masalah kualifikasi akademik guru, masalah kompetensi dan masalah kesejahteraan,” kata wawali.

Lebih lanjut dikatakannya tahun 2010 Pemkot akan menerapkan program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (KMBP) dengan 3 sasaran yaitu keluarga yang berlingkungan pendidikan, sekolah yang berlingkungan pendidikan, karena banyak sekolah yang tidak berlingkungan pendidikan, misalnya ada kantin sekolah yang menjual rokok. Sasaran ketiga yaitu masyarakat berlingkungan pendidikan. Dengan 3 hal tersebut dan guru yang profesional, sarana baik, masyarakat mendukung, anak sehat, cerdas dan bermoral, maka program KMBP segera terwujud. “Siapapaun yang menjadi pemimpin dalam konferensi ini bisa melanjutkan upaya-upaya yang telah dirintis,” harap Mas’ud.

Sementara Siti Maimunah, SPd Ketua Umum Pengurus IGTKI Propinsi Jawa Timur mengatakan bahwa IGTKI itu mandiri tapi ingin profesionalisme, untuk kepengurusan diatur dalam AD/ART hanya 2 kali periode setelah itu boleh dipilih mencalonkan dalam posisi yang berbeda. Berdirinya IGTKI dikarenakan ada kelompok bermain. Pendidiknya bernama Pengasuh. “Kerjalah secara tulus ikhlas, buktikan keprofesionalismenya maka rezeki akan mengikuti,” katanya.

Perlu diketahui bahwa dalam PP nomor 74 tahun 2008 ada kabar baik bagi guru yang berusia 50 tahun lebih dengan masa kerja 20 tahun, dapat mengikuti sertifikasi walaupun yang bersangkutan belum lulus S1.

Wiwin Yuli Astuti, SPd, MM Ketua Umum IGTKI PGRI Kota Mojokerto dalam sambutannya mengatakan bahwa IGTKI merupakan wadah dari aspirasi guru TK dalam menyumbangkan wawasannya. “Untuk itu mohon dukungan dari Pemkot dan dinas terkait karena selama ini IGTKI belum punya sekretariat, sekretariatnya selalu berpindah-pindah, untuk kelancaran mohon bantuan ruang/gedung untuk IGTKI, demikian juga untuk kesejahteraan lebih ditingkatkan lagi,” harapnya. (Rr-Humas)