Terpaksa Pinjam Anggaran Pdam
  • Post by Kota on 24 December 2008
blog-image

Untuk Bereskan Persoalan Pipa di Underpass

Meskipun belum rampung seluruhnya, namun underpass yang menghubungkan Kelurahan Meri dan Gunung Gedangan sudah bisa dimanfaatkan. Hal itu setelah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto membereskan persoalan pipa PDAM yang selama ini menjadi kendala. Namun, karena anggarannya ngeblong, terpaksa terlebih dulu meminjam dari PDAM.
Dengan mengerahkan pekerja, keberadaan pipa PDAM yang melintang di bangunan underpass tersebut berhasil dirampungkan dalam waktu sekitar lima hari. Pipa yang masih aktif untuk saluran air PDAM kepada pelanggan itu batal dipindah. Namun, untuk menghemat waktu dan anggaran, pipa itu ditanam.
Hasilnya, sudah beberapa hari ini, underpass yang sudah lama dinantikan masyarakat itu sudah bisa dimanfaatkan. Sesuai rencana awal, hanya diperuntukkan kendaraan roda dua dan becak. Sehingga, warga yang hendak menyeberang lintasan kereta api (KA) sudah tidak susah payah mengangkat sepedanya. Pun yang mengendarai sepeda motor, tidak perlu menembuh jarah jauh melalui Jl Pahlawan.
Kepala DPU Kota Mojokerto, Judi Setyanto mengatakan, pengerjaan yang dilakukan kemarin selain untuk menyelesaikan persoalan pipa, juga genangan air. Karena sudah selesai, sekarang sudah bisa dimanfaatkan. ''Namun, itu hanya sementara. Sebab, masih belum selesai seluruhnya. Yang penting, pipa beres dan tidak ada genangan air. Sehingga, bisa dimanfaatkan,'' katanya.
Dia yang awalnya mengeluhkan kehabisan anggaran untuk memindahkan pipa itu mengaku, terpaksa meminjam terlebih dulu dari PDAM. Dan, itupun tidak jadi memindah, namun hanya menanam. ''Kalau menunggu anggaran 2009, terlalu lama. Karena itu, sebelum tahun baru selesai, pinjam dulu dari PDAM. Nanti 2009 dikembalikan,'' ujarnya.
Dikatakannya, untuk menyelesaikan seluruh pembangunan underpass masih membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Namun tak sebesar anggaran yang telah disediakan pemerintah pada APBD 2009 sebesar Rp 300 juta. ''Kalau Rp 100 juta mungkin lebih. Persisnya kami belum menghitung,'' kata Judi.

Anggaran itu diantaranya untuk keperluan pembelian genset, diesel otomatis, pembangunan jalan dan penyediaan lampu penerangan. Genset sendiri untuk mengantisipasi listrik mati. ''Kalau listrik mati dan hujan deras, genset tidak ada, air akan menggenang,'' ujarnya. (abi/yr)

Sumber : Radar Mojokerto