Petugas Akui Belum Bisa All Out
  • Post by Kota on 01 December 2008
blog-image

SATPOL PP Kota Mojokerto mengakui, jika kerjanya selama ini dalam menertibkan PKL belum bisa all out. Kendati sudah ada perda yang membekingi mereka, namun terbentur dengan tuntutan yang sejauh ini belum dipenuhi pemerintah. Yaitu, penetapan lokasi yang dilegalkan.

Kalau sudah bisa menyediakan lokasi, pihaknya bisa enak menjalankan tugas. Sedangkan, menurutnya, untuk menyediakan lahan tersebut, pemerintah sendiri masih ada kendala. ''Sejauh ini, untuk menyediakan lahan yang akan dimanfaatkan untuk pusat PKL tersebut, masih terbentur anggaran,'' katanya.

Menurut Happy, kondisinya akan lain kalau sudah tersedia lahan untuk pusat PKL. Di lahan itu, seluruh PKL akan dijadikan satu. Mulai dari menjual pakaian hingga makanan. Memang, untuk mencari lokasi, selain butuh anggaran, juga daya tarik yang bisa menyokong penjualan PKL. Dan, untuk itu diperlukan kerja keras pihak terkait menganalisanya. ''Sebenarnya soal ini, sudah sering dibicarakan. Namun, memang tidak ada anggarannya,'' katanya.

Dia mencontohkan PKL yang ada di Jl Niaga. Mereka yang sebenarnya harus berjualan di pasar loak Cakarayam, sejauh ini masih bertahan. Menurut Happy, pihaknya tidak bisa menindak tegas mengingat lokasi di Cakarayam juga terbatas. ''Nanti kalau ditindak tegas, di sana (pasar loak Cakarayam, Red), juga tidak muat,'' katanya.

Dengan kenyataan itu, maka semampunya dan secara bertahap, pihaknya akan menertibkan para PKL yang dinilai melanggar ketentuan. ''Sekarang yang di jalan kembar sekitar alun-alun dulu. Nanti berlanjut, termasuk di Joko Sambang terkait batasan jam,'' katanya.

Sementara itu, terkait lahan untuk relokasi sendiri, Agus Sudarsono, Ketua HIPAM mengatakan, tak sekadar jaminan, namun juga tidak cukup satu. Karena Kota Mojokerto terdiri dari dua kecamatan, Magersari dan Prajuritkulon, maka harus disediakan dua lokasi. ''Kalau misalnya hanya disediakan di Magersari, bagaimana yang di Prajuritkulon. Jelas, karena kejauhan, masyarakat di Prajuritkulon, malas ke Magersari,'' ungkap Agus ketika ditemui di Alun-alun Kota Mojokerto. (abi mukhlisin/yr)

Sumber        :         Radar Mojokerto