317 Sarjana Mayjend Sungkono Diwisuda
  • Post by humas on 27 October 2008
blog-image

Sebagai aset masyarakat di bidang pendidikan Universitas Mayjend Sungkono harus selalu berbenah diri karena tidak jarang alumninya sudah banyak yang dipercaya oleh pemerintah dan masyarakat, jangan sampai terjebak dengan fenomena yang muncul yaitu hanya mengejar kuantitas tapi juga kualitas.

 

            Hindari sarjana instan karena hal ini akan merugikan berbagai pihak. Demikian dijelaskan oleh Drs Ec Sutikno yang mewakili Pj Walikota Ir Mulyadi MMT dalam acara wisuda sarjana ke XXI Universitas Mayjend Sungkono Minggu (27/10) di GOR Mojopahit. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sutikno, perpustakaan merupakan jantung penting dalam universitas, untuk itu perhatikan keberadaan perpustakaan, karena pendidikan merupakan jeda dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, baik kemiskinan maupun kebodohan.

 

            Menurut Tirto Hadi MM, MMA, rektor Universitas Mayjend Sungkono, almamater telah memberikan bekal kepada mahasiswa sebagai modal untuk terjun di masyarakat tidak hanya berupa kemampuan akademik, tetapi juga dalam menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Makna penting dari upacara wisuda, selain menandai keberhasilan/ kelulusan mahasiswa dalma menyelesaikan program pendidikannya, juga merupakan momentum serah terima kewajiban dan tanggung jawab pendidikan dari almamater kepada orangtua/ wali/ keluarga mahasiswa.

 Sarjana yang diwisuda sebanyak 317 orang terdiri dari 250 ilmu hukum, 18 ilmu pertanian, 40 fakultas ekonomi, 5 orang administrasi bisnis. Sampai sekarang Universitas Mayjend Sungkono dari tahun pertama 1989 sampai dengan wisuda ke XXI ini telah meluluskan 3.014 orang sarjana dengan perincian: ilmu hukum 1.506 orang, pertanian 447 orang, ilmu sosial 549 orang, sarjana pendidikan 155 orang, sarjana ekonomi 261 orang, dan ahli madya kebidanan 110 orang. (Rr, Sit-Humas)