blog-image

Menyongsong pendidikan berstandar nasional dan bertaraf internasional, Dinas P dan K Propinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas P dan K Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto serta Forum Komunikasi Keluarga Guru Mojokerto (FKKGM) menyelenggarakan workshop kiat sukses sertifikasi dan profesionalisme guru. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari kalangan guru di wilayah kota, kabupaten Mojokerto dan daerah sekitarnya, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.

Workshop ini dibuka oleh Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Drs. Sutomo, MSi mewakili Pj. Walikota Mojokerto dan dihadiri oleh Kepala Dinas P dan K Propinsi Jawa Timur Dr. Rasiyo, MSi yang bertindak sebagai keynote speaker. Selain itu juga hadir sebagai narasumber Prof. DR Djoko Saryono Tim Asesor dan Guru Besar Universitas Negeri Malang, Mega Tjandra Abadi, Phd Konsultan Pendidikan Internasional.Ketua Panitia Drs. Dwi Teguh Wayuono mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 1.711 guru dari kota dan Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Jombang serta Gresik.

Tujuan diselenggarakan workshop ini adalah agar para guru lebih memahami hukum sertifikasi karena dalam pelaksanaannya mengalami berbagai kendala bagi para guru untuk mendapatkan sertifikasi.

Dalam sambutan Pj Walikota yang dibacakan Drs. Sutomo, MSi, pemerintah menyatakan apresiasiasinya terhadap kegiatan ini demi meningkatkan mutu pendidikan. “Dengan diadakannya acara ini diharapkan agar para peserta dapat memanfaatkan sekaligus dapat menyerap materi yang disampaikan nara sumber baik mengenai kemampuan pengelolaan manajemen sekolah maupun kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) serta peningkatan peran dan kualitas seorang pendidik.”

Lebih lanjut dikatakan Sutomo workshop ini dapat mencetak para pendidik bersertifikasi dan professional sehingga harapan menuju sekolah berstandar nasional dan bertaraf internasional dapat terwujud.Kegiatan yang bertempat di GOR Mojopahit ini juga didukung oleh TOPSII ednovation internasional dan Populer English Club. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah biaya mandiri para guru. (Rr-Humas)