Permintaan Alas Kaki Naik 300 Persen
  • Post by Kota on 10 September 2008
blog-image

Para perajin alas kaki di Kota Mojokerto mendapatkan berkah Ramadan tahun ini. Sebab, permintaan sepatu dan sandal untuk kebutuhan Lebaran meningkat tiga ratus persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Hal ini diakui Yudifarel Kisanto, 33, warga Jl Cinde, Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto. Bahkan, diakuinya, banyaknya permintaan ini sudah terjadi sejak Juli lalu, pada saat bertepatan dengan tahun ajaran sekolah baru. ''Peningkatan permintaan ini sebenarnya sudah terjadi sejak Juli lalu, pada saat musim masuk sekolah,'' kata Yudi, panggilan akrabnya.

Untuk September atau selama Ramadan ini, produksinya diperkirakan mencapai 1.000 kodi. Sedangkan pada bulan-bulan biasanya, dia hanya bisa menjual 300 kodi per bulan.

Pangsa pasar yang ditembus Yudi, memang masih dalam negeri saja. Namun, dia tidak memfokuskan penjualannya di pasar Pulau Jawa. Justru, peminatnya lebih banyak yang dari luar Jawa. ''Selain Jakarta, biasanya saya juga mengirim ke Medan dan Kalimantan,'' ujar dia.

Pasar yang dituju ini, lanjutnya, masih terbuka luas. Artinya, sejauh ini masih menampung seberapa pun barang yang dia hasilkan. ''Sebanyak mungkin masih menerima. Karena itu, saya terus menambah karyawan sejak Juli lalu,'' jelsnya.

Produk yang dijualnya saat ini masih terbatas jenis alas kaki sandal untuk laki-laki maupun perempuan. Juga sandal untuk dewasa maupun anak-anak. ''Baik anak-anak maupun dewasa. Untuk sepatu belum,''katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, saat ini pihaknya memperkerjakan 100 tenaga. Mereka pada umumnya dari warga sekitar rumahnya. Namun, ada beberapa yang datang dari luar kota, seperti Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.

Para pekerja ini tidak jarang yang mengambil lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Maka, jangan heran, apabila penghasilan yang mereka dapatkan per minggu tergolong tinggi untuk jenis pekerjaan ini. ''Seminggu ada yang sampai dapat Rp 1 juta. Jadi, sebulan bisa sampai Rp 4 juta. Bergantung banyaknya sandal yang mereka hasilkan. Karena sistemnya borongan dengan upah mingguan,'' kata perajin yang memulai usahanya sejak tahun 1999 lalu.

Dengan jumlah pekerja yang cukup banyak ini, kata Yudi, pihaknya dapat menghasilkan 700 pasang sandal per hari. Atau sekitar 1.000 kodi per bulan. Angka ini tentu saja sampai tiga kali lipat pada bulan-bulan biasanya yang hanya menjual 300 kodi per bulan. (in/rif/yr)

Sumber       :        Radar Mojokerto