Masih Sulit Tembus Instansi
  • Post by Kota on 09 September 2008
blog-image

Upaya VCT Mobile Dinkes Kota

Upaya Dinas Kesehatan Kota Mojokerto untuk melakukan VCT mobile, belum sepenuhnya ditanggai positif oleh masyarakat. Terbukti, lembaga ini masih sulit menembus instansi-instansi dan perusahaan besar untuk memeriksakan HIV/AIDS para karyawannya.

''Terus terang, kita masih kesulitan untuk menembus batas instansi dan perusahaan-perusahaan,'' ungkap drg Sri Mudjiwati.

Diakuinya, pemeriksaan VCT memang berbeda dengan pemeriksaan narkoba atau lainnya. Pada pemeriksaan ini diharuskan ada unsur sukarela dari masyarakat yang akan diperiksa. ''Sehingga, kita harus menunggu warga yang akan diperiksa itu sukarela tanpa ada unsur paksaan,'' jelasnya.

Pihaknya berharap, perusahaan-perusahaan besar seperti PT Tjiwi Kimia, bersedia mengajak karyawannya untuk pro-aktif memeriksakan diri dari bahasa HIV/AIDS ini. ''Yang diuntungkan, selain karyawan yang bisa mengidentifikasi sejak dini penyakitnya, juga perusahaan. Perusahaan diuntungkan, karena tidak ada biaya dari pemeriksaan HIV AIDS melalui VCT ini,'' ujarnya.

Dengan program VCT mobile, kata Mudjiwati, pihak petugas yang akan mendatangi lokasi pemeriksaan. Bukan pihak yang ingin memeriksakan diri yang datang ke Klinik VCT di RSUD Surodinawan. ''Dengan cara jemput bola seperti ini, maka perusahaan tidak dirugikan, karena tidak harus meliburkan karyawannya,'' ujar drg Mudjiwati.

Diakuinya, program VCT mobile ini cukup efektif untuk menemukan penderita HIV/AIDS baru. Terbukti, selama Agustus dan awal September ini tercatat penemuan 8 penderita HIV/AIDS baru di Mojokerto melalui VCT. (in/yr)

Sumber        :      Radar Mojokerto