Pemkot Berlakukan Hemat Energi
  • Post by Kota on 03 September 2008
blog-image

Pengawasan Satker Libatkan Bawasda

Karyawan hingga pejabat di Pemkot Mojokerto dipastikan tidak bisa menggunakan fasilitas yang memanfaatkan listrik seenaknya. Hal itu menyusul penegasan Pj Wali Kota Mojokerto, Mulyadi yang segera memberlakukan hemat energi di lingkungan kerjanya.

Tak hanya di area perkantoran Pemkot Mojokerto, namun pemberlakuan tersebut meluas ke seluruh satuan kerja (Satker), termasuk kantor kelurahan. Bahkan, hemat energi itu sedianya juga akan mencakup lembaga vertikal yang ada. ''Pemberlakuan hemat energi ini merupakan tindaklanjut dari surat Mendagri," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Sebagai langkah awal, pihaknya saat ini getol menyiapkan petunjuk pelaksanaannya (Juklak). Dari Juklak tersebuit, ditegaskan Mulyadi, pihaknya akan mengeluarkan surat keputusan (SK) wali kota tentang hemat energi. ''Mungkin minggu depan sudah SK itu sudah keluar," katanya.

Tak ingin programnya sebatas slogan, pihaknya mengaku sudah mempersiapkan dengan matang. Termasuk, rencana pembentukan gugus tugas (Gus Tugas) untuk mengawal pemberlakuan hemat energi tersebut. ''Gus Tugas itu akan ada di setiap Satker. Mereka yang akan memantau langsung pelaksanaannya," katanya.

Selain Gus Tugas, terhadap pemberlakuan hemat energi ini, juga akan melibatkan Badan Pengawas Daerah (Bawasda). Setiap bulan, bakal dilakukan evaluasi pelaksanaannya di seluruh Satker. Ketika ditemukan ada pemborosan, maka Satker bersangkutan harus mempertanggungjawabkan. Sebaliknya, kalau alasan yang disodorkan tidak masuk akal, pihaknya tak segan mengambil tindakan. ''Kalau memang itu terjadi, ya diberikan teguran," tegasnya.

Sekilas terkait hemat energi tersebut, Mulyadi mencontohkan, lampu di ruangan yang biasanya menggunakan dua, kalau dirasa satu sudah cukup, maka harus dikurangi. ''Juga dengan AC, kalau biasanya 22 derajat, ya cukup dengan 25 derajat. Itu akan sangat mengurangi kebutuhan listrik," katanya.

Dari pemberlakuan hemat energi tersebut, pria yang juga menjabat Asisten IV Pemprov Jatim ini mentargetkan penghematan antara 15 sampai 20 persen. ''Termasuk penggunaan air, harus secukupnya," katanya.

Dikatakannya, hemat energi tak hanya terhadap penggunaan listrik. Namun, juga berlaku untuk BBM. Karena itu, dia sedang menyiapkan alat penghemat BBM untuk kendaraan dinas. ''Besok (hari ini) akan didemonstrasikan penggunaan alat penghemat BBM. Alat itu sudah dibuktikan," katanya. (abi/yr)

Sumber         :       Radar Mojokerto