blog-image


MOJOKERTO - Perang poster bergambar pasangan cagub-cawagub Jatim di Kota Mojokerto mengusik ketenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) setempat. Menyusul banyaknya gambar yang dipasang di pohon dan mengakibatkan kerusakan, membuatnya terpaksa menurunkan.

Semua itu dilakukan kemarin bersama petugas Satpol PP setempat. Terhadap keberadaan gambar tersebut, DKP mengaku, sejak awal sudah mengawasi. Tak sebatas itu, bahkan sudah melangkah dengan menyurati seluruh tim kampanye dari pasangan cagub-cawagub yang gambarnya terpasang.

''Kami sudah berusaha meminta pihak yang ada kaitannya dengan pemasangan gambar tersebut untuk menertibkan sendiri. Tapi, selama itu tidak mendapat tanggapan," tegas Kepala DKP Kota Mojokerto, Sutarwanto.

Karena itu, dia menampik jika dianggap terlambat mengingat pemasangan gambar di pohon sudah lama terjadi. Selain tim kampanye, dia juga berusaha menyurati Panitia Pengawas (Panwas) Pigub Jatim Kota Mojokerto. ''Setelah mendapat jawaban dari Panwas, bahwa penertiban itu menjadi hak DKP, kami pun langsung bergerak," katanya.

Kali pertama yang menjadi jujugan penertiban di Jl Brawijaya. Di sepanjang jalan itu banyak ditemukan gambar pasangan cagub-cawagub yang menempel di pohon. Kebanyakan, dikatakan Sutarwanto, dalam pemasangannya dipaku. Karena pohonnya masih kecil, sebagian besar tidak kuat menahan paku tersebut. Akibatnya, pohon tersebut mengalami kerusakan. ''Sebagian yang masih mungkin dipindahkan, gambar itu kami pindahkan. Tapi yang tidak bisa, ya kami amankan," katanya.

Tak sekadar rusak, akibat pemasangan tersebut tak sedikit pohon yang mati. Dari Jl Brawijaya, penertiban berlanjut ke Jl Letkol Sumarjo dan Jl A Yani. ''Seluruh gambar yang kami amankan, dibawa ke kantor Satpol PP," ujar Sutarwanto.

Memang, penertiban gambar yang dilakukan DKP dan Satpol PP itu tidak menyentuh semua yang ada di pohon. Sebab, hanya terhadap pohon yang masih kecil. Sedangkan, gambar yang menempel di pohon besar aman. ''Untuk yang ada di pohon-pohon yang sudah besar, kami berikan toleransi," katanya. (abi/yr)

Sumber          :      Radar Mojokerto