Empat Pasangan Siap Bertarung
  • Post by Kota on 11 July 2008
blog-image

Bursa Pilwali Mojokerto 2008 tampaknya bakal diramaikan empat pasangan. Setidaknya hingga hari ini, tanda-tanda empat pasangan akan bertarung pada coblosan 27 Oktober kian terlihat.

Selain pasangan Abdul Gani Soehartono-Noer Cholis yang sudah mendaftar di KPU kemarin, tiga pasangan lain sudah memantapkan formasinya menuju panggung pilwali. Yaitu, pasangan Djoni Sudjatmoko-Abdullah Fanani, Hendro Suwono-Suhartono dan Anshor Cholil-Suhariyono.

PKB kubu Gus Dur misalnya. Kendatipun sempat dibayangi kekhawatiran langkahnya mengusung calon dalam Pilwali 2008 terganjal, namun belakangan mengaku tak risau.

Hal itu setelah mereka berhasil mengantongi tanda tangan Sekretaris DPC PKB, Iwan Rokhim. Sehingga, pasangan cawali-cawawali yang telah direkom DPP PKB kubu Gus Dur sudah dipastikan melenggang.

Selama ini, Iwan Rochim lebih konsentrasi dengan DPC PKB Kota Mojokerto (versi Muhaimin). Bahkan, dalam strukturnya, dia menjabat ketua DPC. Kenyataan itu yang memunculkan prediksi terkait kemungkinan dia tidak mau menandatangani pencalonan DPC PKB (versi Gus Dur). Padahal, tanda tangannya sangat dibutuhkan sebagai persyaratan di KPU. Sebab, sejauh ini yang bersangkutan masih menjabat sekretaris DPC.

''Blangko pendaftaran sudah ditandatangani. Sehingga, tinggal mendaftar ke KPU," ungkap Ketua DPC PKB Kota Mojokerto (versi Gus Dur) Abdullah Fanani kemarin.

Secara terpisah, Iwan Rokhim, sekretaris DPC PKB Kota Mojokerto (versi Gus Dur) yang dimintai konfirmasi perihal tersebut membenarkannya. Dia telah menandatangani blangko yang diperlukan untuk pendaftaran pasangan calon ke KPU. ''Agar PKB bisa mencalonkan," kilahnya.

Namun, dia mengaku juga sedang menunggu langkah yang bakal dilakukan DPC PKB yang dipimpinnya. Setelah mengambil formulir, dia menyatakan, akan mengusung calon lain. Bahkan, sekarang sedang menunggu rekom calon terkait cawali dari DPP PKB (versi Muhaimin Iskandar). ''Sehingga, ada dua PKB yang mengusung calon," katanya.

Sementara itu, meskipun terlempar dari ajang Musyawarah Kebangkitan (Muskit) DPC PKB Kota Mojokerto, Ansor Cholil tetap maju sebagai cawali. Mantan anggota DPR RI PKB ini menuju bursa pilwali melalui Partai Demokrat (PD) yang berkoalisi dengan Partai Damai Sejahtera (PDS).  Dia akan berpasangan dengan Suhariyono (ketua Partai Demokrat Kota Mojokerto).

Bahkan, dia juga mengaku telah mendapat bocoran dari pusat kalau DPP PKB Muhaimin akan mendukung dirinya dalam Pilwali nanti. ''Untuk sementara yang sudah pasti mendukung saya tiga partai itu (Demokrat, PDS dan PKB versi Muhaimin). Karena hingga kini PKB masih konflik, saya tidak tahu nanti hasilnya,'' kata Ansor Cholil.

Disinggung mengenai tidak terpilihnya dia sebagai cawali PKB pro-Gus Dur, dia tidak terlalu mempermasalahkan. Meskipun dia sudah tahu kalau sejak awal sudah ada setting dirinya tidak akan dipilih menjadi calon resmi cawali dari PKB Gus Dur. ''Tapi, saya tetap harus melewati tahapan itu. Karena saya memang orang PKB. Saya tidak terlalu mempermasalahkan kalau kemudian DPP PKB tidak merekom saya, meskipun hasil Muskit nilai saya yang paling bagus,'' jelasnya. Rencananya, Demokrat dan PDS akan mendaftarkan pasangan Ansor Cholil dan Suhariyono (ARI) di KPUD setempat, Jumat (11/7) hari ini.

PKS Usung Hendro-Suhartono

Sementara itu, manuver PKS menyatakan telah membangun koalisi AIR, terbukti. AIR dimaksud ternyata adalah, H2O yang merupakan koalisi partainya dengan Partai Golkar (PG) mengusung Hendro Suwono dan Suhartono.

Demikian itu diungkapkan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) DPD PKS Kota Mojokerto Cholid Virdaus. Menurutnya, Hendro Suwono diusung sebagai cawali. Sedangkan Suhartono yang kini masih menjadi anggota DPRD Kota Mojokerto sebagai cawawali. ''Kita akan mendaftarkan pasangan ini besok (hari ini, Red)," ujarnya. (abi/yr)

Sumber         :     Radar Mojokerto