blog-image

Kota Mojokerto, Sebanyak 700 anak yatim non panti kota Mojokerto menerima bantuan dana pendidikan dari Pemerintah Kota Mojokerto di GOR dan Seni Mojopahit Jumat (4/7). Bantuan diberikan secara simbolik oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM dengan didampingi oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto H. Noercholis yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Camat, Lurah se kota Mojokerto serta dihadapan orang tua/wali anak yatim penerima bantuan.
 
Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Suuddiyah, S.Sos dalam laporannya mengatakan maksud dan tujuan pemberian bantuan ini adalah untuk mengangkat martabat dan status sosial anak yatim non panti, meringankan beban, serta meningkatkan pendidikan dan mengurangi kerawanan sosial.
 
Jumlah anak yatim dari Kecamatan Prajuritkulon serta Magersari terdiri dari TK sederajat: 44 anak, SD sederajat: 299 anak, SLTP sederajat: 183 anak, SLTA: 174 anak. Bantuan yang diberikan berupa dana pendidikan sebesar Rp. 750.000,- per anak, dana pembelian kain seragam dan ongkos jahit untuk masing-masing anak: TK sederajat: Rp. 100.000, SD sederajat: Rp. 110.000, SLTP sederajat: Rp. 120.000, SLTA: Rp. 130.000 serta peralatan sekolah berupa tas dan buku tulis.
 
Kriteria anak yatim non panti sebagai penerima bantuan adalah: salah satu/kedua orang tuanya meninggal dunia, usia sekolah mulai TK sederajat sampai SMA sederajat baik negeri maupun swasta dengan dilampiri surat keterangan dari sekolah, orang tua miskin/tidak mampu, mengikuti sanak keluarga/orang lain yang tidak mampu/miskin, warga kota Mojokerto (dilampiri KK/KTP).
 
Dalam sambutannya Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM mengatakan, “Pemerintah kota Mojokerto memiliki program yang peduli dengan dunia pendidikan yaitu Wajib Belajar 12 tahun. Sekolah/pendidikan tidak didominasi oleh orang kaya saja tetapi seluruh kalangan masyarakat.”
 
Lebih lanjut dikatakan Abdul Gani, “Kota Mojokerto memiliki wilayah yang kecil, untuk itulah kita harus memperkaya SDM. Dengan program yang didukung oleh DPRD seperti kesejahteraan sosial, pembangunan baik fisik maupun non fisik, program bedah rumah untuk masyarakat miskin, serta pemberian dana untuk guru TPQ, maka menunjukkan kepedulian terhadap kondisi masyarakat sehingga masyarakat semakin maju.” (Rr-Humas)