75 Penjual Jamu Dirazia
  • Post by Kota on 27 June 2008
blog-image


MOJOKERTO - Sekitar 75 penjual jamu dan toko obat di Kota Mojokerto menjadi sasaran pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan. Bahkan, razia yang dilakukan secara diam-diam ini telah dilakukan sejak 19 Juni lalu.

''Sebenarnya, kita sudah merazia, tetapi tidak kita ekspos di media, bahkan sudah kita lakukan sejak 19 Juni lalu,'' kata dr Erwin Wijaja, Kasubdin Jaminan Mutu Dinkes Kota Mojokerto yang memimpin razia kemarin.

Operasi kemarin digelar petugas Dinkes di Pasar Tanjung Kota Mojokerto. Di beberapa agen jamu, petugas mendapati jenis jamu yang belum memiliki izin edar dan register dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Petugas yang mendapati jamu bermasalah itu, langsung menyita sampel jamu, dan membawanya untuk dilakukan tes lebih jauh mengenai komposisi bahan yang terdapat dalam jamu itu. Alasannya, tak sedikit jamu tradisional yang beredar di pasar ini, yang ternyata tidak mencantumkan komposisi bahan, bahkan nama perusahaan yang memproduksi.

Tak berhenti di situ, petugas juga melakukan operasi di sejumlah empat grosir jamu di sepanjang Jl Majapahit. Lagi-lagi masih saja ditemukan jenis jamu yang dilarang beredar oleh BPOM RI. Sebagaimana yang ditemukan petugas di grosir Jamu Sarinah. Di tempat ini, petugas menyita jamu tradisional beberapa jenis tradisional. Di antaranya Jamu Rapet Ayu produksi PT Serbuk Manjur Jaya, Cilacap.

Sulis, pemilik kios Jamu Sarinah mengaku senang dengan upaya yang dilakukan Dinkes ini. Apalagi, petugas kemarin juga memberikan daftar jamu yang berbahaya dan tidak berizin. ''Kita malah senang. Dengan diberi daftar seperti ini, kita akan lebih selektif dalam menerima pasokan,'' kata Sulis.

Penemuan mengejutkan saat petugas mendatangi salah satu agen Jamu China di Jalan Majapahit. Di Toko Samudera milik Iwan itu, petugas mendapati ratusan jenis jamu tradisional dari China yang tidak mempunyai izin edar, juga komposisi jamu. Jamu yang hanya dibungkus dengan kotak-kotak tanpa label itu kontan saja membuat petugas tercengang. Apalagi saat dibuka, ternyata hampir keseluruhan jamu yang berbentuk daun dan akar pohon itu sudah berjamur. Selain itu, kondisi bungkus jamu yang berdebu, memaksa petugas meminta pemilik agen agar membongkar jamu-jamu itu.

Lebih parah lagi, ternyata si pemilik agen tidak mengetahui jenis dan bahan jamu yang ia jual. Ia mengaku, ia hanya menjual jamu tersebut sesuai dengan resep yang dibawa pembeli. ''Jenisnya saya juga tidak tahu. Saya tinggal mencocokkan resep dengan tulisan yang ada di bok jamu-jamu ini,'' kata Iwan, warga keturunan China pemilik Toko Samudera di sela-sela operasi.

Ia pun lantas menuruti permintaan petugas Dinkes untuk membongkar semua bok jamu China yang terpasang di etalasenya. Petugas juga mengambil semua sampel jamu yang memang bahan-bahannya terlihat asing itu.

Luluk, salah satu petugas Dinkes Kota Mojokerto yang turut dalam operasi mengatakan, kebanyakan jamu-jamu yang bermasalah itu berasal dari Cilacap. Untuk mengantisipasi terus beredarnya jamu ini, ia mengaku telah memberikan edaran dari BPOM RI terkait merek-merek jamu yang dilarang beredar. ''Dari 76 penjual jamu di Kota Mojokerto ini, semuanya kita beri edaran. Agar saat membeli jamu dari distributor, mereka bisa lebih hati-hati dan menolaknya,'' jelas Luluk.

Menurut dia, dari hasil pengambilan sampel jamu yang diperoleh, pihaknya akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan jenis dan komposisinya. Hal ini, kata dia, dikarenakan ada beberapa jenis jamu yang terdaftar di surat edaran BPOM RI . ''Biar jelas, komposisi apa yang ada di dalamnya. Kalau ternyata mengandung bahan berbahaya, maka akan kita berikan pemberitahuan ulang kepada sejumlah agen jamu,'' tukasnya.

Sayangnya, dia tak bisa menyebut berapa jenis jamu yang berhasil diambil sampelnya. Menurut dia, sejumlah tim dari Dinkes masih terus menggelar operasi serupa hingga ke 76 agen jamu itu tersentuh. ''Belum kita tabulasi. Secara garis besar, masih saja ada jamu bermasalah di setiap agen yang kami temukan,'' tukasnya. (in/yr)

Sumber         :    Radar  Mojokerto