blog-image

KOTA MOJOKERTO - Komite Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto di tahun 2008 akan mengemban tugasnya yaitu dalam rangka pesta demokrasi di tingkat lokal pada tanggal 23 Juli yakni Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur Jawa Timur serta tanggal 27 Oktober 2008 pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto. Sejumlah ulama dan umaroh kota Mojokerto Kamis (05/06) malam terlibat dalam istiqosah dan do’a bersama di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Mojokerto, Jl Benteng Pancasila, kota Mojokerto. Pangkal tolak helatan yang diikuti Walikota Mojokerto, Ir H Abdul Gani Suhartono MM, Ketua PCNU Kota Mojokerto, HM Iskak dan sejumlah pimpinan pondok pesantren, diantaranya KH Abdul Aziz, KH Safiqudin, KH Maqinudin dan pejabat teras Pemkot Mojokerto tersebut tak lain agar Pilwali Mojokerto Oktober mendatang mulus.

Sementara, Ketua KPUD Kota Mojokerto, H Chusnun Amin mengatakan, istiqosah dan do’a bersama digelar tak lain agar Pilwali yang sudah diambang mata mulus tanpa aral. “Belajar dari pengalaman berbagai daerah, pilkada memang rentan gesekan. Persoalan yang muncul, tidak saja selama pentahapan pilkada, pasca penetapan calon kepala daerah terpilih pun kerap muncul persoalan-persoalan krusial. Acara ini digelar, tak lain agar Pilwali langsung yang akan digelar 27 Oktober mendatang berjalan lancar. Semua pihak kami harapkan turut berperan serta mensukseskan,” harap Amin.

Walikota Mojokerto, Ir. H Abdul Gani Suhartono,MM meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Mojokerto benar-benar menegakkan aturan dan menjauhkan segala bentuk rekayasa dalam penyelenggaraan pemilihan walikota (pilwali) tahun ini.

Pernyataan orang nomor satu di kota Mojokerto tersebut disampaikan saat memberi sambutan pada acara istiqosah dan do’a bersama bertajuk ‘Sukseskan Pilwali Kota Mojokerto 2008’ di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Mojokerto, Jl Benteng Pancasila, kota Mojokerto, Kamis (05/06) malam.

Pelaksanaan Pilwali sudah terjadwal. Sukses tidaknya pesta demokrasi di tingkat lokal ini sangat banyak tertumpuh pada kesiapan anggota KPUD. Ini menyebabkan tugas KPUD tidak enteng. Saya pun, jika dijadikan anggota KPUD tidak sanggup, karena begitu beratnya tugas ini,” tambah Gani di hadapan sejumlah ulama, diantaranya KH Abdul Azis, KH Chafid, KH Maqinudin dan pejabat teras Pemkot Mojokerto serta puluhan tokoh masyarakat dan politisi setempat tersebut. (Hrs, Rr-Humas)