Kelulusan Diumumkan 14-21 Juni
  • Post by Kota on 09 June 2008
blog-image


Kelulusan semua jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA, dipastikan akan diumumkan pertengan bulan ini. Teknis penyampaian pengumuman tersebut diserahkan kepada masing-masing sekolah.

Kasubdin Pendidikan dan Pengajaran Dinas P dan K Kota Mojokerto Rochayati menjelaskan, pengumuman kelulusan akan dilaksanakan pada 14 sampai 21 Juni ini.

''Seminggu itu khusus untuk menyampaikan pengumuman kelulusan siswa,'' jelasnya.

Hanya, masing-masing jenjang akan diselingi dua hari. Yakni, untuk kali pertama pada 14 Juni pengumuman kelulusan SMA/SMK/MA. Pengumuman kelulusan jenjang sekolah menengah atas ini didahulukan, karena pelaksanaan ujian nasional (Unas)-nya juga paling dahulu dibandingkan jenjang di bawahnya. Dilanjutkan pengumuman kelulusan untuk jenjang siswa SMP/MTs yang dilaksanakan pada 16 Juni ini. ''Baru untuk pengumuman kelulusan SD/MI akan dilaksanakan pada 21 Juni mendatang,'' papar Rochayati.

Terkait teknis penyampaian pengumuman kepada para siswa ini, Rochayati menjelaskan, sebagaimana tahun sebelumnya, pihak Dinas P dan K menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Pengumuman tersebut bisa dilakukan via surat kepada orang tua siswa, atau diumumkan secara tertutup di sekolah masing-masing. ''Kita pasrahkan ke sekolah masing-masing, apa diumumkan tertutup via surat atau ditempel di papan pengumuman,'' ungkap alumnus IKIP Malang ini.

Dikatakannya, tahun lalu banyak sekolah yang mengirimkan surat ke rumah siswa. Hal ini terutama ditempuh oleh pihak sekolah yang siswanya tidak lulus Unas. Selain itu, ada pula yang menempuh cara dengan memanggil orang tua siswa ke sekolah. ''Tapi, kalau orang tuanya dipanggil, anaknya pasti ikut, ya sama saja,'' kata Rochayati.

Sedangkan, untuk sekolah-sekolah yang siswanya lulus 100 persen biasanya memilih menyampaikan pengumuman kelulusan tersebut secara terbuka. Baik itu melalui papan pengumuman maupun dikumpulkan di lapangan upacara.

Prinsipnya, kata Rochayati, penyampaian berita kelulusan itu jangan sampai mengganggu ketertiban umum, atau membuat siswa yang tidak lulus tersebut down. ''Saya kira sekolah yang lebih tahu soal itu,'' katanya. (in/nk)

Sumber        :     Radar Mojokerto