blog-image

Kota Mojokerto - Sebagai garis terdepan pelayanan masyarakat yang berada di tingkat Kelurahan, Kasi, Sekretaris dituntut terus meningkatkan kemampuan sehingga menjadi aparatur yang ber SDM, berdaya guna dan bertanggungjawab, Selasa (3/6) di Pendopo Graha Praja Wijaya telah berlangsung upacara pembukaan Diklat Manajemen Perkantoran bagi Sekretaris dan Kasi Kelurahan se Kota Mojokerto, dihadiri Walikota Mojokerto, Ketua DPRD, Sekda, Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Timur, Kepala Dinas/Badan/Kantor, Camat serta Lurah se Kota Mojokerto.

Ir. H. Abdul Gani Suhartono, MM Walikota Mojokerto ketika membuka acara dalam sambutannya mengatakan dengan perkembangan teknologi informasi PNS utamanya bagi Sekretaris dan Kasi di Kelurahan sebagai pelayan yang terdepan di masyarakat, dapatnya secara terus menerus meningkatkan kinerjanya secara profesional apalagi sekarang tingkat pendidikan warga masyarakat sudah cukup tinggi kalau aparaturnya tidak profesional akan ketinggalan maka dengan Diklat Manajemen Perkantoran ini ilmunya bisa diterapkan dalam menjalankan tugas sehari-hari bekerjalah dengan tulus hati sesuai dengan tupoksi masing-masing, optimalkan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” kata Walikota.

Usai memberikan sambutan Walikota langsung menyematkan tanda peserta kepada dua orang dengan diikuti oleh peserta lainnya.

Sucipto, SH, Msi Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Badan Diklat Propinsi Jawa Timur mewakili Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Timur mengatakan dengan adanya otonomi daerah merupakan peluang sekaligus tantangan yang berat bagi birokrasi yang terus dihadapi dengan suatu sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangkan untuk menghadapi otonomi daerah perlu kesiapan baik kelembagaan maupun aparaturnya. Ada 5 (lima) T kunci pokok menghadapi tantangan tersebut antara lain: 1. Tanggap terhadap suatu perubahan atau keadaan 2. Trengginas (cekatan), dengan globalisasi kita tidak bisa melaksanakan tugas sekedarnya. 3. Tangguh menghadapi kondisi yang ada/tidak boleh putus asa sehat baik fisik maupun non fisik. Supaya sehat punya prinsip seperti Ronggo Warsito, Olah Pikir, Olah Roso, Olah Rogo. 4. Teliti, masalah manajemen perkantoran dituntut ketelitian. 5. Tanggon, suatu komitmen ada pegangan, ada aturan, ada hal yang harus dipatuhi.

Sementara Drs. Irfan Sugiyanto, MSi Kepala BKD Kota Mojokerto dalam laporannya bahwa pelaksanaan Diklat Manajemen Perkantoran Sekretaris/Kasi Kelurahan se kota Mojokerto dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 3 sampai dengan 18 Juni 2008 di Gedung Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto diikuti 40 orang Sekretaris dan Kasi di Kelurahan mempunyai maksud dan tujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang perkantoran agar dalam melaksanakan tugas secara efisien dan efektif berjalan sesuai dengan ketentuan.

Dalam diklat tersebut peserta menerima materi antara lain: Tata Ruang Kantor, Tata Naskah Dinas, Komunikasi Efektif dalam Organisasi/Perkantoran, Manajemen Arsip Inaktif, Praktek Penyusunan Surat, Ceramah Mekanisme Pemutakhiran Data Pemilih dengan nara sumber Badan Diklat Propinsi Jawa Timur, Badan Arsip Propinsi Jawa Timur, Unair Surabaya, serta KPU Kota Mojokerto.  (Yuk, Rr-Humas)